SOLOPOS.COM - Warga mencoba menanggulangi kebakaran Pasar Waru, Jumat (18/11/2016). (Facenook.com-Samudro Djati)

Pasar darurat pengganti pasar tradisional Waru, Semarang rampung diundi penempatan pedagangnya.

Semarangpos.com, SEMARANG — Dinas Perdagangan Kota Semarang memastikan pengundian lapak darurat untuk pedagang Pasar Waru sudah rampung, termasuk zonasi dagangan bisa segera ditempati. Pasar tradisional di Kota Semarang itu, Jumat (18/11/2016), terbakar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kemarin [Rabu, 4/1/2016] sebenarnya sudah diundi, tetapi ternyata tidak ada komunikasi intens. Makanya, ini kami turun langsung,” kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto di Semarang, Kamis (5/1/2016). Pada kesempatan itu, Fajar meninjau langsung lapak darurat Pasar Waru Semarang untuk memastikan kesiapan kepindahan para pedagang yang ditargetkan bisa dilaksanakan maksimal Sabtu (7/1/2016) mendatang.

Menurut dia, zonasi bagi pedagang korban kebakaran Pasar Waru Semarang itu juga sudah disiapkan di pasar darurat. Zonasi dibagi untuk 11 jenis komoditas, yakni buah-buahan, bumbu, daging, gerabah, hasil bumi, kelontong, konfeksi, roti dan kue, sembako, tahu tempe, dan warung makan. “Jumlah pedagang yang kami data ada 389 orang. Karena lapak sudah diundi, zonasi sudah ditetapkan, kami minta mereka segera menempati lapak darurat paling lambat Sabtu mendatang,” katanya.

Ia mengakui ada beberapa kondisi yang dikeluhkan pedagang di lapak darurat itu, seperti hampir semua pedagang yang mengeluhkan luas lapak yang terlalu sempit atau tidak sesuai harapan. “Kami minta pedagang bersabar. Kalau nanti Pasar Waru sudah dibangun lagi, mereka bisa berjualan seperti dulu. Intinya, saya mengedepankan komunikasi meski harus tetap tegas,” katanya.

Keluhan lainnya, kata dia, kondisi lapak yang relatif terbuka di bagian atasnya sehingga pedagang diminta mengajukan surat ke Dinas Perdagangan untuk penambahan bagian lapak untuk keamanan. “Segala kekurangan dan keluhan dari pedagang akan kami fasilitasi dan cari solusi terbaik. Namun, kalau untuk penambahan bangunan [lapak darurat] swadaya dari pedagang,” pungkasnya.

Sementara itu, salah satu pedagang Pasar Waru, Hasbullah, 51, mengakui kondisi atap bangunan lapak darurat yang terbuka sehingga mereka khawatir terhadap keamanan barang-barang dagangan. “Ya, kami inginnya lapak ditutup sampai atas sehingga barang-barang kami di dalam [lapak] aman. Kami tidak waswas kalau ditinggal pulang ke rumah,” kata pedagang sembako tersebut.

Ketua Paguyuban Pedagang dan Jasa Pasar (PPJP) Pasar Waru Mashab mengharapkan pedagang bersabar dengan luasan lapak yang relatif sempit, mengingat keberadaan lapak tersebut bersifat darurat. “Namanya juga lapak darurat, ya, harus dimaklumi. Namun, kami minta Dinas Perdagangan bisa memfasilitasi dan memberikan solusi atas keluhan-keluhan yang kami sampaikan,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya