SOLOPOS.COM - Sejumlah pekerja menyelesaikan bangunan kios pasar darurat bagi pedagang Pasar Matesih, Karanganyar, Sabtu (16/7/2016). (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Pasar tradisional Karanganyar, kontraktor Pasar Matesih diperkirakan tak bisa merampungkan proyek sesuai target.

Solopos.com, KARANGANYAR — Pengerjaan proyek pembangunan Pasar Matesih, Karanganyar, yang menyedot anggaran sekitar Rp 14 miliar diperkirakan tak bisa selesai 100 persen hingga tutup tahun anggaran 2016.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Saat ini, pengerjaan proyek tersebut sudah memasuki masa perpanjangan dengan sanksi denda Rp14 juta per hari. Kabag Administrasi Pembangunan Setda Karanganyar, Ali Ghufron, mengatakan pengerjaan proyek Pasar Matesih diperpanjang 10 hari, sejak 18 Desember 2016 hingga 28 Desember 2016.

“Kami harap bisa selesai 100 persen, harus selesai. Saat ini sudah lebih dari 95 persen,” tutur dia pekan lalu.

Ali menjelaskan bila kontraktor tak bisa menyelesaikan kewajibannya hingga 28 Desember 2016, kontrak kerja akan diputus dan kontraktor tersebut akan dimasukkan daftar hitam.

Ketua Komisi B DPRD Karanganyar, Tony Hatmoko, saat ditemui wartawan, Sabtu (24/12/2016), meyakini pengerjaan Pasar Matesih tak rampung. Dia juga menilai kualitas pengerjaan bangunan kurang bagus.

“Beberapa hari lalu saya cek pengerjaan pasar, belum rampung, kemungkinan tidak selesai. Saya sangat menyayangkan hal ini. Apalagi kualitas bangunan kurang bagus,” ujar dia.

Politikus PKB tersebut kecewa dengan pengerjaan proyek Pasar Matesih. Apalagi beberapa kali rombongan legislator memantau pengerjaan proyek dan memberikan dorongan supaya dipacu.

“Potensi tidak rampungnya proyek Pasar Matesih kan sudah terlihat beberapa bulan lalu saat progres tahapannya selalu tak tercapai. Mestinya kan dari situ bisa diantisipasi,” imbuh Tony.

Dia khawatir molornya pengerjaan pasar akan memicu gejolak di kalangan pedagang. Selama pengerjaan proyek, 600-an pedagang pasar dialihkan ke pasar darurat di Lapangan Matesih.

Kekhawatiran yang sama disampaikan Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Karanganyar, Sumarno, saat diwawancarai Solopos.com, pekan lalu. Menurut dia, pengerjaan proyek tersebut sudah masuk perpanjangan waktu dengan sanksi denda.

“Pasar Matesih mengkhawatirkan, kemungkinan tak sampai 100 persen,” tutur dia.

Sedangkan untuk proyek pembangunan tiga gedung baru RSUD Karanganyar, menurut Sumarno, sudah rampung. Proyek pembangunan gedung baru kantor pemerintah juga sesuai jadwal.

“Yang mengkhawatirkan ya cuma Pasar Matesih. Proyek lainnya sudah sesuai target tahapan, seperti pembangunan infrastruktur jalan, gedung baru RSUD, dan gedung baru SKPD,” kata dia.

Sumarno menjelaskan serapan anggaran sudah mencapai 90-an persen. Hingga batas akhir pencairan anggaran, serapannya ditarget mencapai 95 persen dari total anggaran belanja Rp2,1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya