SOLOPOS.COM - Sejumlah anggota DPRD Karanganyar mengikuti sidang paripurna di gedung DPRD, Rabu (5/7/2017). (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Pasar tradisional Karanganyar, tiga fraksi DPRD menodong Bupati dengan pertanyaan seputar ambruknya kanopi Pasar Nglano.

Solopos.com, KARANGANYAR — Tiga fraksi DPRD Karanganyar mencecar Bupati Karanganyar, Juliyatmono, dengan pertanyaan terkait ambruknya kanopi di kios burung Pasar Nglano Kecamatan Tasikmadu, dalam sidang paripurna di Gedung DPRD, Rabu (5/7/2017).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketiga fraksi DPRD itu mendesak bupati menjelaskan penyebab ambruknya kanopi pasar yang baru saja diresmikan enam bulan sebelumnya itu. Berdasarkan pantauan Solopos.com di Gedung DPRD Karanganyar, ketiga fraksi yang mempertanyakan ambruknya kanopi Pasar Nglano, Jumat (30/6/2017) lalu, itu yakni Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Gerindra Amanat, dan Fraksi PKB.

Ekspedisi Mudik 2024

Pertanyaan terkait Pasar Nglano itu tertuang dalam pandangan fraksi terhadap Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA 2016. “Pekan lalu, kanopi di Pasar Nglano runtuh yang bukan disebabkan faktor alam atau manusia. Padahal, pembangunan baru dirampungkan enam bulan lalu. Kami mohon penjelasan Bupati terkait kejadian itu,” kata juru bicara Fraksi Partai Demokrat di DPRD Karanganyar, Hudiyanto.

Hal senada disampaikan juru bicara Fraksi Gerindra Amanat di DPRD Karanganyar, Sadiyo. Fraksi Gerindra Amanat menilai masih menemukan banyak bangunan tak berkualitas. Padahal, bangunan itu berumur kurang dari satu tahun.

“Kami melihat kinerja pengawas pekerjaan di bidang infrastruktur kurang itensif. Seperti pengaspalan jalan di depan Pasar Matesih yang sudah mengelupas sehingga dapat membahayakan pengguna jalan. Di samping itu, kanopi Pasar Nglano yang ambruk,” katanya.

Fraksi PKB yang diketuai Tony Hatmoko juga menyoroti ambruknya kanopi di Pasar Nglano beberapa waktu lalu. Pemkab Karanganyar harus jelas dalam menata pembangunan pasar yang memenuhi kriteria konstruksi bangunan. Fraksi PKB mempertanyakan kejanggalan terhadap ambruknya kanopi di Pasar Nglano. Padahal, saat kanopi ambruk tidak ada hujan dan tidak angin di lokasi kejadian.

Sebagaimana diketahui, Pemkab Karanganyar menyediakan anggaran senilai Rp16,4 miliar untuk membangun Pasar Nglano. Pasar Nglano yang diresmikan Bupati Karanganyar, Juliyatmono, Januari 2017, memiliki 183 kios dan delapan los.

“Rapat paripurna ditunda besok [hari ini] dengan agenda mendengarkan jawaban bupati,” kata Ketua DPRD Karanganyar, Sumanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya