SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Pasar tradisional Karanganyar, pihak legislator meminta Pemkab mendata secara detail jumlah pedagang di tiga pasar yang akan direvitalisasi.

Solopos.com, KARANGANYAR–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar diminta mendata detail dan akurat pedagang Pasar Nglano, Tasikmadu, dan Pasar Matesih, yang akan direvitalisasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Para pedagang tersebut harus masuk prioritas pertama dalam proses penempatan di pasar baru pascapembangunan ulang. Permintaan tersebut disampaikan Ketua DPRD Karanganyar, Sumanto, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Jumat (19/2/2016).

“Pendataan harus mulai dilakukan oleh SKPD [satuan kerja perangkat daerah] terkait secara mendetail dan akurat. Jangan sampai ada penumpang-penumpang gelap dalam proses penempatan pedagang di Pasar Nglano dan Pasar Matesih,” tutur politikus PDIP itu.

Sumanto mendesak Pemkab memberikan garansi atau jaminan kepada pedagang lama, bisa menempati kios dan los pasar pascapembangunan ulang. Pedagang dari luar boleh dimasukkan pasar bila memang masih ada kios dan los yang tersisa.

Pemkab juga diminta segera memproses dana pembangunan pasar darurat melalui mekanisme mendahului perubahan APBD 2016. Tujuannya supaya tahapan pembangunan ulang dua pasar tersebut bisa berjalan sesuai perencanaan awal.

“Anggaran pasar darurat ini mesti melalui mekanisme mendahului perubahan APBD lantaran belum masuk di penetapan APBD. Kalau pakai mekanisme perubahan APBD, waktunya tidak akan cukup. Bisa mengganggu tahapan yang disusun,” kata dia.

Sumanto juga mendesak eksekutif segera mengajukan draf revisi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 04/2012 tentang Retribusi Jasa Umum itu dinilai memberatkan pedagang. Sejauh ini DPRD belum menerima pengajuan revisi perda tersebut.

Padahal revisi perda penting untuk menghapus ketentuan tentang biaya pemberian hak sewa kios dan los. Berdasarkan aturan, penempatan pedagang lama di pasar yang baru saja dibangun, harus membayar sebesar 55 dari biaya pembangunan kios/los itu.

Sedangkan penempatan bagi pedagang baru dibebani 100 persen dari biaya pembangunan. Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMK Karanganyar, Larmanto, mengatakan proses penyiapan pembangunan pasar terus dilakukan.
Salah satunya menyiapkan lahan pasar darurat. Menurut dia Pemkab telah melayangkan surat permintaan penggunaan Alun-alun Ngijo dan Matesih, kepada Pemdes setempat. “Dua lokasi ini akan kami gunakan sebagai lahan pasar darurat,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya