SOLOPOS.COM - ilustrasi

Pasar Tradisional Jogja ternyata banyak tidak dikenal

Harianjogja.com, JOGJA-Sebagian besar pasar tradisional di Jogja kurang populer. Peningkatan
jumlah kunjungan hanya didominasi Pasar Beringharjo, sementara puluhan pasar lain cuma dikenal
dan diakses masyarakat sekitar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Bidang Pengembangan Pasar Dinas Pengelolaan Pasar (Dinlopas) Jogja Rudy Firdaus tidak
menampik jika dari 31 pasar hanya Beringharjo, Giwangan, dan Ngasem yang dikenal banyak orang.
Padahal, kata dia, Jogja memiliki pasar-pasar dengan kekhasannya masing-masing. Misal Pasar Telo
Karangkajen yang menjual berbagai macam ketela.

Tingkat kunjungan ke pasar tradisional memang meningkat dari tahun ke tahun (lihat grafis), namun
bukan berarti Pemkot lengah karena dampaknya baru terasa tiga tahun mendatang.

“Kalau sekarang lengah bisa saja tiga tahun mendatang pasar tradisional meredup dan perlahan
punah,” terang dia di Balaikota Jogja, Kamis (21/5/2015).

Oleh karena itu, jelas Rudy, Dinlopas berusaha mendorong perkembangan pasar tradisional melalui
beragam kegiatan yang tujuannya mempromosikan keberadaan pasar tradisional, salah satunya jalan
sehat berkonsep susur pasar yang akan diadakan Minggu (24/5/2015).

Ketua Panitia Susur Pasar Tradisional Titiek Lestari menjabarkan rute kegiatan ini dimulai dari Pasar
Klithikan Pakuncen (PKP)-Jalan HOS Cokroaminoto-Pasar Serangan-Jalan RE Martadinata-Jalan KH
Ahmad Dahlan-Pasar Suryobrantan-Jalan Bhayangkara-Pasar Pathuk-Pasar Senen-Jalan
Kemetiran-PKP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya