SOLOPOS.COM - Sejumlah pengendara melintas di depan Pasar Ngawen yang bangunannya telah dibongkar untuk program revitalisasi pasar. Rabu (14/6/2017). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Pasar tradisional Gunungkidul, Ngawen akan direvitalisasi

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gunungkidul mengalokasikan anggaran revitalisasi Pasar Ngawen di Desa Kampung, Kecamatan Ngawen sebesar Rp3 miliar. Diharapkan proses perbaikan selesai di akhir tahun ini.

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

Baca Juga : PASAR TRADISIONAL GUNUNGKIDUL : Revitalisasi Ngawen Butuh Biaya Rp3 Miliar, Untuk Apa Saja?
Kepala Seksi Sarana Prasarana, Bidang Pengelolaan Pasar, Disperindag Gunungkidul Sukarman  mengungkapkan, pihaknya saat ini masih menunggu rekanan pemenang lelang untuk pengerjaan progam revitalisasi Pasar Ngawen. Namun demikian, proses pembangunan sudah dimulai dengan pembongkaran kios untuk dibangun ulang.

Ekspedisi Mudik 2024

Sukarman menegaskan, pembongkaran lokasi pasar dilaksanakan terlebih dahulu tidak harus dipermasalahan. Kebijakan ini dilakukan dengan tujuan agar saat sudah ada pemenang lelang, dapat langsung mengerjakan sehingga dapat selesai tepat waktu.

“Target kami lima bulan setelah ditandatangani kontrak sudah selesai. Jadi kalau dihitung maka penyelesaian program revitalisasi selesai pada akhir tahun nanti,” ujarnya, Rabu (14/6/2017).

Ditambahkan Karman, untuk revitalisasi pasar, pihaknya sudah melakukan sosialisasi ke seluruh pedagang. Ia pun menjamin jika penempatan akan disesuaikan dengan lokasi sebelum adanya pembangunan.

“Semua pedagang sudah miliki sertifikat hak guna jadi, nanti penempatan akan disesuaikan dengan lokasi yang dulu. Untuk sementara, pedagang juga harus berjualan di tempat darurat yang lokasinya berada di sisi barat lokasi pasar,” papar dia.

Salah seorang pedagang di Pasar Ngawen Hariyanti berharap pembangunan pasar dapat diselesaikan secepatnya. Selain itu, ia juga meminta kepada pemerintah agar tidak hanya memperhatikan kondisi fisik pasar, karena keberadaan pasar harus dijaga sehingga tetap langgeng dan tidak kalah dengan keberadaan toko modern. “Mudah-mudahan dengan pembangunan jadi awal untuk melestarikan keberadan pasar agar tetap eksis di tengah banyaknya toko berjejaring,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya