SOLOPOS.COM - Ilustrasi aktivitas pedagang di pasar tradisional. (Harian Jogja-Endro Guntoro)

Pasar tradisional Bantul untuk revitalisasi dianggarkan miliaran rupiah

Harianjogja.com, BANTUL– Proyek pembangunan Pasar Pleret senilai Rp2,4 miliar terancam tak selesai. Pedagang pasar memprotes proyek konstruksi tersebut lantaran dianggap mengganggu aktivitas perdagangan.

Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau

Pekerja bangunan yang merehabilitasi Pasar Pleret terlibat cekcok dengan pedagang Pasar Pleret pada Jumat (26/8/2016) pagi. Muasalnya, pedagang merasa terganggu akibat aktivitas pembangunan pasar yang mengakibatkan debu berterbangan.

Pemborong Ikhsan Nur Hidayat mengatakan pekerja terpaksa menunda pembangunan pasar dari pagi hingga siang. Sejatinya pekerja bangunan mulai beroperasi sejak pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.

“Setelah pasar tutup baru mulai kerja,” ujar lelaki yang biasa disapa Nur Londo itu. Pekerja bangunan kata dia memilih mengalah daripada terlibat konflik panjang dengan pedagang.

Saat ini kata dia, pihaknya berupaya berkomunikasi dengan pengelola pasar agar pekerjaan pembangunan dapat berjalan tanpa gangguan. “Kami minta pedagang agak bergeser, supaya pekerjaan dapat diteruskan,” ujarnya lagi.

Penghentian pekerjaan pembangunan mgakibatkan proyek terancam tak selesai tepat waktu. Pemborong hanya memiliki waktu selama 120 hari atau sekitar empat bulan untuk menyelesaikan pembangunan Pasar Pleret. “Sekarang kami baru mulai bekerja sepekan,” tutur dia.

Proyek senilai Rp2,4 miliar itu ditargetkan membangun kios baru dan kantor pasar. Sejatinya kata Nur Londo, pihaknya harus menambah jam lembur pekerja agar proyek selesai tepat waktu meskipun dalam kondisi normal atau tanpa gangguan konflik dengan pedagang.

Saat ini justru jam kerja berkurang akibat konflik tersebut.

“Terpaksa kami harus terus menambah jam lembur. Dalam kondisi normal saja kami menambah jam kerja agar proyek selesai tepat waktu, apalagi terganggu seperti sekarang. Kami baru bisa kerja kalau siang,” papar dia. Ia berharap konflik dengan pedagang segera teratasi agar pekerjaan berjalan lancar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya