SOLOPOS.COM - Ilustrasi kios pasar tradisonal yang dibiarkan mangkrak oleh pedagang pemegang hak gunanya. (JIBISolopos/Antara)

Foto Ilustrasi
JIBI/Harian Jogja/Antara

BANTUL-Sedikitnya 20 kios yang terdapat di lantai dua pasar tradisional Bantul tidak difungsikan sebagai tempat berjualan oleh pedagang, dan dibiarkan tutup. Pembeli makin surut.

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

Koordinator Pasar Tradisional Bantul, Sarjilah di Bantul, Rabu (29/5) mengatakan sepinya pembeli di lantai dua yang mengakibatkan tutupnya sejumlah kios di lantai dua pasar tersebut diketahui sejak beberapa tahun terakhir atau bermunculan pedagang tradisional yang lebih memilih berjualan di lantai dasar.

“Ada beberapa kios di lantai dua yang sudah disewa namun tidak dipakai untuk berjualan, sementara yang rutin dibuka hanya untuk jualan emas dan reparasi jam, dulu memang pernah ada kios baju dan sandal, namun sekarang sudah tutup,” katanya.

Menurut dia, karena masih sepinya peminat dan pembeli yang menjangkau lantai dua di pasar ini, maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul berencana merehabilitasi fisik pasar agar nantinya bisa memetakan pedagang pasar sesuai dengan jenis dagangannya.

“Ke depan pasar ini memang akan direhab, namun tetap dengan dua lantai, bahkan justru akan ditambah kios di sebelah barat lantai dua, saya belum mengetahui persis rencana nanti seperti apa, mungkin akan dikelompokkan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya