Pasar tradisional Bantul untuk revitalisasi dianggarkan miliaran rupiah
Harianjogja.com, BANTUL– Proyek pembangunan Pasar Pleret senilai Rp2,4 miliar terancam tak selesai. Pedagang pasar memprotes proyek konstruksi tersebut lantaran dianggap mengganggu aktivitas perdagangan.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Pekerja bangunan yang merehabilitasi Pasar Pleret terlibat cekcok dengan pedagang Pasar Pleret pada Jumat (26/8/2016) pagi. Muasalnya, pedagang merasa terganggu akibat aktivitas pembangunan pasar yang menyebabkan debu berterbangan.
Pada Jumat, pemborong proyek mengerahkan alat berat bego untuk meruntuhkan sebagian bangunan pasar yang akan dibangun kembali.
“Masalahnya waktu pekerjaan dimulai enggak dipasang seng sebagai penghalang debu. Jadi debu berterbangan ke mana-mana,” ungkap Staf Pengelola Pasar Pleret Sayarno, Jumat (26/8/2016).
Sejatinya kata Sayarno, pedagang tak keberatan dengan rehabilitasi Pasar Peleret yang dikerjakan CV Mekar Sejahtera milik pengusaha Nur Ikhsan Hidayat tersebut. Asalkan tidak mengganggu aktivitas jual beli antara pedagang dan konsumen.
“Sebenarnya waktu sosialisasi sudah kami sampaikan agar memasang seng pembatas agar debu tidak berterbangan. Ternyata setelah pekerjaan dimulai enggak dilakukan. Sementara kami minta berhenti dulu pekerjaannya,” ujar dia.