SOLOPOS.COM - Pedagang berjualan di halaman Pasar Tiga Lantai Klaten, Senin (8/6/2020). Pemerintah pusat berencana merehab bangunan pasar tersebut tahun ini. (Espos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Proyek pembangunan Pasar Tiga Lantai Klaten atau yang kerap disebut dengan nama Pasar Gede bakal bergulir dalam dua tahap. Tahap pertama, yakni merenovasi sebagian kios pasar. Tahap kedua, membangun ulang pasar yang berlokasi di Kelurahan Kabupaten, Kecamatan Klaten Tengah itu.

Pembangunan Pasar Tiga Lantai dilakukan mulai dari blok perkiosan di seberang belakang Plasa Klaten, pasar induk, serta kawasan terminal angkuta yang terdapat deretan kios dan ruko. Seluruh pedagang sudah pindah ke pasar darurat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kabid Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan Koperasi (Disdagkop) dan UKM Klaten, Didik Sudiarto, menjelaskan proyek itu dibiayai pemerintah pusat. Proses pengerjaan juga ditangani langsung oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR).

Pedagang Pasar Tiga Lantai Klaten Segera Boyongan ke Pasar Darurat

Dari hasil koordinasi secara virtual, Didik menjelaskan pembangunan tahap pertama adalah merenovasi dua blok kios pedagang. Dua blok kios itu yakni yang di seberang bagian belakang Plasa Klaten serta blok kios yang menghubungkan antara pasar induk dengan terminal angkuta. Jumlahnya ada 70-80 kios. Nilai proyek tahap pertama itu sekitar Rp4 miliar.

Belum Tahu DED

Tahap kedua yakni rencana membangun kembali Pasar Tiga Lantai Klaten. Pembangunan kembali terutama pada sisi bangunan induk pasar yang berdiri tiga lantai. Saat ini kondisi fisik Pasar Tiga Lantai dinilai tak lagi layak. “Sesuai hasil uji laboratorium memang bangunan tidak layak lagi. Jadi selain dua blok kios tadi [yang dilakukan renovasi], nantinya akan dirobohkan dan dibangun baru,” kata Didik.

Curhat Pedagang Pasar Tiga Lantai Klaten Kebingungan Kapan Dipindah ke Pasar Darurat

Namun, Didik belum mengetahui desain baru bangunan kompleks pasar itu. Detail engineering design (DED) bangunan pasar masih disusun Kemen PUPR. “Ada usulan pedagang agar kawasan terminal angkuta tetap seperti itu. Namun, nanti tetap mengikuti aturan dari pemerintah pusat seperti ada zona hijau, ada akses yang bisa dilintasi mobil pemadam kebakaran. Soal desainnya kami belum tahu. Kami masih menunggu dari kementerian,” jelas Didik.

Nilai proyek membangun kembali pasar itu diperkirakan mencapai Rp80 miliar, lebih tinggi dari rencana semula. Proyek itu ditargetkan rampung pada akhir 2021. Awalnya, proyek pembangunan Pasar Gede ini menelan biaya Rp30 miliar. “Yang pasti untuk tahap awal baru proses renovasi dulu pada dua blok kios,” kata Didik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya