SOLOPOS.COM - Petugas Puslitbang Pemukiman, Kementerian Pekerjaan Umum, meneliti kondisi bangunan Pasar Klewer, Solo, Selasa (6/1/2015), pascakebakaran pasar itu. Penelitian tersebut untuk mengetahui kelayakan bangunan Pasar Klewer sebelum dilakukan pembangunan kembali berdasarkan kewenangan Pemkot Solo. (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Petugas Puslitbang Pemukiman, Kementrian Pekerjaan Umum, meneliti kondisi bangunan Pasar Klewer, Solo, Selasa (6/1/2015), pascakebakaran pasar itu. Penelitian tersebut untuk mengetahui kelayakan bangunan Pasar Klewer sebelum dilakukan pembangunan kembali berdasarakan kewenangan Pemkot Solo. (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Petugas Puslitbang Pemukiman, Kementrian Pekerjaan Umum, meneliti kondisi bangunan Pasar Klewer, Solo, Selasa (6/1/2015), pascakebakaran pasar itu. Penelitian tersebut untuk mengetahui kelayakan bangunan Pasar Klewer sebelum dilakukan pembangunan kembali berdasarakan kewenangan Pemkot Solo. (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Pasar terbakar di Wonosobo dan Surakarta benar benar membuat Pemkab Temanggung waspada. Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Bupati Temanggung Bambang Sukarno menginspeksi instalasi listrik di Pasar Kliwon Temanggung 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

 

Kanalsemarang.com, TEMANGGUNG– Bupati Temanggung Bambang Sukarno, Rabu, melakukan inspeksi mendadak (sidak) instalasi listrik di Pasar Kliwon Rejo Amertani guna mencegah terjadinya kebakaran di pasar tradisional tersebut.

Bambang menilai instalasi listrik di Pasar Kliwon Rejo Amertani Temanggung, Jawa Tengah, kurang memuaskan karena belum sesuai dengan standarisasi PLN sehingga rawan terjadi kebakaran akibat arus pendek listrik.

Bupati meminta pedagang mematuhi aturan standarisasi dari PLN dalam pemasangan listrik. Oleh karena itu, Disperindagkop dan UMKM Temanggung sebagai penanggung jawab operasional pasar harus selalu mengecek kondisi pasar.

Untuk memperbaiki instalasi listrik di pasar, pihaknya melakukan kerja sama dengan PLN guna melakukan perawatan instalasi listrik. Masalahnya, jika terjadi kebakaran, banyak yang dirugikan.

“Pedagang rugi, pemerintah rugi, dan PLN juga rugi karena pemasukan berkurang,” ujarnya seperti dikutip Antara, Rabu (7/1/2015).

Biaya untuk memperbaiki instalasi listrik, misalnya mencapai Rp1 miliar, menurut dia, nilai ini sangat kecil jika dibandingkan kerugiab akibat kebakaran.

Ia mengatakan bahwa pengecekan instalasi listrik tidak hanya di pasar, tetapi juga di seluruh perkantoran, Kabupaten Temanggung, karena tidak menutup kemungkinan instalasi listrik di perkantoran juga rawan kebakaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya