SOLOPOS.COM - Director Marketing and Communications Erajaya Group Djatmiko Wardoyo (Andi rambe/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, SOLO — Pertumbuhan penjualan telepon seluler atau handphone (HP) pada tahun 2013 ini diprediksi naik hingga 15% dari tahun sebelumnya, 2012, atau sebanyak 55 juta-60 juta unit di Indonesia. Hal ini karena semakin mudahnya pembelian barang elektronik tersebut.

Director Marketing and Communications Erajaya Group Djatmiko Wardoyo mengatakan, pada tahun sebelumnya, penjualan HP di Indonesia mencapai 50 juta unit. Dari angka penjualan HP di tahun 2012 itu, 28% dari total penjualan atau sekitar Rp5 triliun berupa smartphone. Sedangkan 72%-nya didominasi featurephone.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Meski persentase penjualan smartphone rendah, namun secara nilai ekonomi lebih tinggi. Hal ini karena harga smartphone bisa mencapai 10 kali lipat dari featurephone.

“Tahun ini diprediksi smarphone naik jadi 37%, featurephone turun jadi 63% karena harga smartphone sudah mulai turun,” ungkap Koko kepada wartawan di House of Wok, The Park Solo, Kamis (20/11/2013).

Laki-laki yang akrab disapa Koko itu mengatakan peningkatan penjualan tersebut didukung berbagai macam faktor. Selain kemudahan membeli HP dengan sistem kredit, penyebab peningkatan lainnya adalah meningkatnya kalangan masyarakat menengah, penggunaan HP sebagai fashion dan tingkat konsumsi masyarakat yang tinggi.

Koko menjelaskan berdasarkan penelitian, konsumen di Indonesia cenderung mengganti HP jenis featurephone atau HP Cina setiap 7-11 bulan sedangkan smartphone setiap 8-13 bulan. “Artinya di Indonesia pertumbuhan pemakai HP sekitar 10 %-20 % tapi karena semua orang ganti HP jadi penjualan tetap tinggi,” tuturnya.

Koko menyebutkan operating system smartphone ada empat, yakni Android, BB, Ios, dan Windows Mobile. Dia menjelaskan Android mampu menembus pasar hingga 74% di dunia. Hal ini karena Android open platform sehingga bisa diusung oleh semua brand yang berakibat banyak varian. Ios mampu menguasai 14% total market share di dunia. Windows Mobile yang diusung Nokia hanya mampu meraih market share 4% dan Blackberry (BB) sekitar 3%.

Sedangkan di Indonesia komposisi tersebut sedikit berubah. Menurut dia, Android tetap leading karena diusung banyak brand sehingga memiliki varian produk yang lengkap dan aplikasi paling banyak. Kemudian disusul BB, Ios, dan baru Windows Mobile.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya