SOLOPOS.COM - Pedagang pakaian Pasar Tawangsari, Sukoharjo menunjukkan kondisi talang air yang sudah rusak dan bocor, Rabu (23/10/2013). (Dian Dewi Purnamasari/JIBI/Solopos)

 Pedagang pakaian Pasar Tawangsari, Sukoharjo menunjukkan kondisi talang air yang sudah rusak dan bocor, Rabu (23/10/2013). (Dian Dewi Purnamasari/JIBI/Solopos)


Pedagang pakaian Pasar Tawangsari, Sukoharjo menunjukkan kondisi talang air yang sudah rusak dan bocor, Rabu (23/10/2013). (Dian Dewi Purnamasari/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO — Paguyuban Pedagang Pakaian dan Aksesori Pasar Tawangsari meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sukoharjo segera merealisasikan pembangunan pasar. Hal itu lantaran kondisi pasar yang sudah kumuh dan sering banjir pada saat hujan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua II Paguyuban Pedagang Pakaian dan Aksesori Pasar Tawangsari, Suranti Suyitno, mengatakan mendekati musim penghujan ini pasar sering banjir. Hal itu lantaran saluran air yang ada di dalam pasar sudah tersumbat dan rusak.  Lebih-lebih, kondisi talang air yang terbuat dari seng sudah rusak dan bocor di beberapa bagian. Hal tersebut membuat pedagang dan pembeli tidak nyaman beraktivitas di dalam pasar. Pedagang juga harus selalu membersihkan koridor yang kebanjiran saat hujan turun.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kemarin pada saat hujan lebat, kami semua kerepotan membersihkan air yang menggenang. Padahal pada waktu itu sedang ada pembeli. Suasana pasar memang sudah tidak nyaman.”

Hal itu diungkapkannya Suranti  saat ditemui wartawan, Rabu (23/10/2013). Suranti mengatakan pedagang pakaian sebenarnya setuju pasar dibuat dua lantai. Kendati demikian, mereka enggan menempati lantai kedua karena takut sepi pembeli. Mereka berharap bangunan yang berada di lantai dua dapat ditempati oleh pembeli yang baru.

Untuk menyalurkan aspirasinya tersebut, Paguyuban Pedagang Pakaian dan Aksesori juga sudah mengirimkan surat ke Disperindag Sukoharjo. Surat berisi empat pernyataan tentang persetujuan pembangunan pasar, penempatan pedagang pakaian, zonasi pedagang dan ukuran los yang akan ditempati pedagang. “Harapan kami pasar bisa dibuat dua lantai, ada dak dan saluran listrik di masing-masing kios.”

Sementara itu, Lurah Pasar Tawangsari, Suhardi, mengatakan sosialisasi pembangunan pasar memang belum melibatkan seluruh pedagang. Hanya perwakilan pedagang yang sudah mengetahui rencana pembangunan pasar. Pertemuan tatap muka dengan pedagang juga baru dilaksanakan satu kali.

Rencananya pasar yang dihuni sekitar 670 pedagang itu memang akan dibangun pada 2014. Namun, soal target pembangunan kapan Suhardi belum dapat memastikan. Pasar juga direncanakan dibangun dua lantai. Sementara lokasi pasar darurat akan diletakkan di dua lokasi yakni di pasar hewan atau Terminal Tawangsari dan di sisi selatan pasar.

“Sosialisasi memang belum melibatkan semua pedagang. Baru perwakilan saja yang diundang. Rencananya dinas akan mengadakan pertemuan kembali untuk menyamakan persepsi pedagang,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Kamis (24/10/2013).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya