SOLOPOS.COM - Masyarakat berkegiatan di sekitar Kampung Ramadhan Jogokariyan, Selasa (13/4/2021). (Harian Jogja/Sirojul Khafid)

Solopos.com, JOGJA – Di hari pertama puasa, Selasa (13/4/2021), Pasar Sore Kampung Ramadhan Jogokariyan, Kota Jogja, terpantau ramai. Banyak pengunjung yang memadati area Masjid Jogokariyan dan sepanjang Jl. Jogokariyan. Kepadatan ini menimbulkan beberapa kerumunan, termasuk di pedagang-pedagang makanan yang menjajakan dagangannya.

Para pedagang berjualan dari sekitar pukul 14.00 WIB sampai 18.30 WIB. Menurut Ketua Panitia Kampung Ramadhan Jogokariyan Tahun 2021, Muhammad Syafiq, untuk mencegah atau memecah kerumunan, petugas dari kepolisian, TNI, dan Satuan Tugas (satgas) Covid-19 Masjid Jogokariyan akan memantau dan mengingatkan.

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

“Berikhtiar membuat satgas sendiri, ini salah satu ikhtiar apabila ada kerumunan bisa kami ingatkan dengan cara halus lebih dahulu. Pemecah titik kerumunan karena ini pasar, [jadi] kondisional saja. Sebisa mungkin menghindari kekerasan,” kata Syafiq, Selasa.

Pasar ramadan jogokariyan
Ketua Panitia Kampung Ramadhan Jogokariyan Tahun 2021, Muhammad Syafiq (keempat dari kiri) dalam acara pembukaan Kampung Ramadhan Jogokariyan pada Selasa (13/4/2021). (Harian Jogja/Sirojul Khafid)

Tidak hanya di lapak pedagang, kerumunan yang lebih besar terjadi saat petugas Masjid Jogokariyan membagikan makanan buka puasa pada masyarakat. Banyak orang yang berebut dan saling berdesakan.

Ekspedisi Mudik 2024

Untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes), panitia Kampung Ramadhan menyediakan hand sanitizer di tujuh lokasi dan wastafel di empat lokasi. Apabila nantinya dirasa kurang, akan ditambah. Selain itu, pada 18.30 WIB akan ada penyemprotan disinfektan di sekitar pasar sore.

179 Lapak

Tahun ini, ada 179 lapak pedagang yang berjualan di sepanjang Jl. Jogokariyan. Jumlah ini lebih sedikit dari kondisi sebelum pandemi Covid-19 dengan jumlah lapak sekitar 200-230 unit. Jarak satu lapak dengan lainnya sekitar 2 sampai 2,5 meter.

“Dulu bisa bersandingan [satu lapak dengan lainnya]. Kami untuk aturannya, selain harus menerapkan prokes, juga menutup aurat [bagi pedagang],” kata Syafiq.

Masjid jogokariyan
Pantia Kampung Ramadhan memberikan makanan buka puasa untuk masyarakat di Masjid Jogokariyan, Selasa (13/4/2021).(Harian Jogja/Sirojul Khafid)

Meski pandemi, Pasar Sore tahun ini tetap berlangsung. Keputusan ini berkaca dari tahun sebelumnya. Pada Ramadhan 2020, panitia Kampung Ramadhan Masjid Jogokariyan tidak menyelenggarakan pasar sore. Namun kebiasaan adanya pasar sore di Jogokariyan tetap terpatri pada masyarakat.

Akhirnya muncul lapak-lapak liar. Tidak hanya itu, ada pihak ketiga yang kemudian meminta biaya lapak. Padahal sejak pasar sore ada pada 2004, panitia tidak pernah mematok tarif untuk lapak. Mereka hanya mengedarkan kotak infak dan pedagang mengisi seikhlasnya.

“Kami panitia tidak bisa mengatur. Kalau kami adakan [resmi] seperti ini, kami ada hak untuk mengatur,” kata Syafiq.

Bangkitkan Iman

Tahun ini Kampung Ramadhan Jogokariyan mengusung tema Bangkitkan Iman Melawan Covid-19. Membangkitkan iman ini salah satunya dengan cara bangkitkan sektor ekonomi. Pemerintah Kota Jogja membolehkan Kampung Ramadhan digelar.

Menurut Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Poerwadi, selain menerapkan protokol kesehatan, jarak satu penjual makanan dengan lainnya minimal lima meter.

“Dan direkomendasikan untuk drive thru,” kata Heroe saat ditemui, Minggu (11/4).

Untuk jarak antar lapak, panitia Kampung Ramadhan tetap menggunakan standar mereka. Sementara untuk sistem drive thru, panitia belum bisa melaksanakan. “Belum bisa, satu sisi pedagangnya beraneka ragam. Ini juga jalanan umum, jadi belum bisa menerapkan seperti [sistem drive thru] itu,” kata Syafiq.

Masjid jogokariyan
Pantia Kampung Ramadhan memberikan makanan buka puasa untuk masyarakat di Masjid Jogokariyan, Selasa (13/4/2021).(Harian Jogja/Sirojul Khafid)

Salah satu pengunjung, Dimas Faisal Haryono, 31, merasa senang dengan acara Kampung Ramadhan di Jogokariyan. Hampir setiap tahun dia berkunjung ke sini. Hanya tahun lalu saja dia absen.

“Di masa Covid-19 bisa juga buat hiburan, selama ini enggak ke mana-mana,” kata Dimas.

“Selama kita mengikuti protokol kesehatan yang ada, Insyaallah aman-aman aja sih,” katanya terkait khawatir tidaknya dengan kerumunan orang yang berpotensi menyebarkan Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya