SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Potensi pasar sepeda motor besar di Indonesia diprediksi akan melemah menyusul penetapan pajak atas barang mewah (PPnBM) dari 75% menjadi 125% bagi sepeda motor besar dengan kapasitas mesin diatas 500 CC.

Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Sigit Kumala menerangkan dengan berlakunya PPnBM bagi sepeda motor besar maka dipastikan akan mengganggu pasar penjualan sepeda motor besar di Indonesia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Memang pasar sepeda motor besar di Indonesia terbilang kecil jika dibandingkan dengan pasar sepeda motor di segmen skuter dan underbone serta segmen sport,” ungkapnya Selasa (15/10/2013).

Menurutnya perkembangan pasar sepeda motor besar di Indonesia sudah memiliki tren tersendiri pada beberapa tahun terakhir, untuk itu momen tersebut harus dimaknai dengan mulai memperhatikan pangsa pasarnya ke depan.

Sigit mencontohkan, pasar sepeda motor besar di Malaysia dan Thailand saat ini sedang mengalami kenaikan. Kenaikan itu, sambungnya, sampai menyentuh penjualan diatas 2 digit dalam dua tahun belakangan.

Dengan pertumbuhan penjualan sepeda motor besar di Thailand dan Malaysia yang sudah terbilang besar, harus diantisipasi oleh Indonesia jika tidak ingin pada pasar bebas ASEN 2015 akan menerima impor sepeda motor besar dari dua negara ASEAN itu.

Lebih lanjut, Sigit menerangkan,  dalam pertemuan federasi sepeda motor Asia di Danang, Vietnam (1-3/10/2013), kalangan produsen sepeda motor di Asia mulai mewanti-wanti untuk mengekspor sepeda motor dengan kapasitas besar ke Indonesia menyusul penerapan PPnBM bagi sepeda motor besar terkhusus pada pasar bebas kawasan ASEAN 2015.

Namun, di sisi lain Sigit mengungkapkan, kebijakan Pemerintah terhadap penerapan PPnBM juga akan berdampak potisif jika momen tersebut dijadikan untuk menarik invstasi produsen sepeda motor besar dari luar untuk membangun pabrik sepeda motor besar di Indonesia.

“Jika momen ini dipakai untuk menarik investor sepeda motor besar maka kita bisa mengekspor sepeda motor besar ke Thailand dan Malaysia yang selama ini mengimpor ke Indonesia,” ungkapnya.

Berdasarkan data penjualan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan sepeda motor dipasar domestik Januari—September 2013 telah menembus 5.812.807 unit. Dari sisi segmennya, pasar sepeda motor Scooter masih menguasai pasar hingga 3.664.603 unit atau menguasai pangsa pasar sekitar 63,04%.

Sementara itu, segmen underbone masih memegang posisi kedua dengan total penjualan sekitar 1.347.552 unit atau menguasai pangsa pasar 23,18%. Sedangkan segmen Sport masih mencapai 800.652 unit dengan pangsa pasar mencapai 13,77%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya