SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi Pasar Seni Gabusan Bantul (JIBI/Harian Jogja Antara)

Harianjogja.com, BANTUL-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul memastikan tidak akan mudah meloloskan anggaran pembebasan lahan Pasar Seni Gabusan (PSG) yang bakal diajukan Pemkab Bantul. Mengingat, banyaknya kebutuhan prioritas dibanding untuk pengembangan PSG yang dianggap kerap gagal.

Anggota Komisi B DPRD Bantul Ichwan Thamrin yang membidangi masalah ekonomi menyatakan pembebaskan lahan seluas 4,3 hektare dari Pemerintah Desa Timbulharjo Sewon tidak mudah. Sebab anggaran pembebasan itu mencapai hingga Rp24 miliar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dewan lebij memprioritaskan pembebasan lahan untuk kebutuhan yang lebih penting seperti pasar tradisional. Sebab saat ini masih banyak pasar tradisional yang belum dibebaskan. Ichwan mengklaim, ada sekitar enam pasar tradisional yang menjadi target pembebasan lahan oleh Pemkab.

“Sekarang juga sudah ada Perda pengelolaan pasar tradisional, dasar hukum untuk melindungi pasar menjadi lebih kuat,” imbuhnya.

PSG selama ini, lanjutnya, lebih banyak catatan negatif. Seperti banyaknya proyek yang gagal dikembangkan di sana guna mendongkrak kunjungan wisatawan. Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul Sulistyanta menyatakan, Pemkab berencana mengusulkan anggaran pembebasan lahan paling cepat pada pembahasan APBD Perubahan pertengahan tahun ini.

Lahan PSG rencananya bakal dibangun hotel dan ruang pertemuan untuk mendongkrak wisatawan yang berkunjung ke tempat ini. Pemkab Bantul rencananya menggandeng Jogja Investmen Forum (JIF) untuk membangun PSG.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya