SOLOPOS.COM - Sejumlah gedung bertingkat di Jakarta (Bisnis-Abdurachman)

Solopos.com, JAKARTA–Pasar perkantoran diperkirakan mendapat angin segar. Seperti pertambahan tingkat okupansi lantaran tambahan pasok yang menipis dan tawaran harga yang lebih menarik.

Director and Strategic Consulting Cushman and Wakefield Indonesia, Arief Rahardjo, mengatakan menipisnya pertumbuhan pasok ruang kantor di Jakarta tahun ini akan menciptakan pasar properti perkantoran yang lebih sehat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan laporan Cushman and Wakefield Indonesia sejak 2015, pasar perkantoran terutama di area pusat bisnis CBD Jakarta sudah dibanjiri pasokan. Pasokan dengan tambahan ruang baru mencapai sebanyak 2,2 juta meter persegi.

Ekspedisi Mudik 2024

Pasokan Berlebih

Hal ini memicu kondisi pasokan berlebih (oversupply) hingga akhir 2018. Namun, lonjakan pasok itu mulai berkurang ketika memasuki 2019, dari tambahan sekitar 500.000 meter persegi per tahun menjadi hanya 290.000 meter persegi per tahun.

“Tren ini diperkirakan masih akan berlanjut dengan tambahan hanya 300.000 meter persegi per tahun hingga dua tahun ke depan,” ungkap Arief melalui laporan tertulis, dikutip Bisnis, Kamis (26/3/2020).

Arief melanjutkan, dari segi lokasi, Thamrin dan Kuningan tercatat menjadi pasar yang paling aktif. Hal itu ditandai dengan banyaknya pengembangan baru di dua wilayah tersebut. Thamrin dan Kuningan menyumbang 70 persen dari keseluruhan tambahan perkantoran baru di CBD Jakarta untuk 2021 – 2022.

“Dengan tingkat pasokan yang masih tinggi dan ketidakpastian seperti wabah Covid-19, tingkat okupansi perkantoran di Jakarta kemungkinan akan menurun pada tahun ini. Tapi akan secara bertahap membaik pada 2021 mendatang,” ujarnya.

2020 Menurun

Permintaan ruang kantor di CBD Jakarta diperkirakan mengalami penurunan signifikan sepanjang 2020 dengan proyeksi serapan hanya sekitar 50.000 meter persegi. Sementara itu, untuk 2021 diperkirakan ada tambahan serapan sebanyak 280.000 meter persegi.

“Relokasi dan ekspansi dari tenant yang sudah ada akan mendorong tingkat serapan dalam dua tahun ke depan. Dari sisi sektor bisnis, perbankan dan layanan keuangan seperti asuransi, perusahaan dagang elektronik, dan co-working space akan menjadi penyumbang serapan terbanyak,” kata Arief.

Menanggapi kasus wabah Covid-19, Managing Director Cushman and Wakefield Indonesia, David Cheadle, menambahkan hal ini akan memperparah tingkat permintaan properti perkantoran yang melemah tahun ini.

“Perkantoran terutama yang strata tittle juga akan mengalami penurunan penjualan dengan kondisi seperti ini,” ungkap Cheadle.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya