SOLOPOS.COM - Kepala Desa Penggung, Suyamto, menyebut rencana Pemdes Penggung yang akan mengubah Pasar Penggung di Boyolali sebagai pasar wisata desa dalam acara Musrenbangdes di Aula Desa Penggung, Selasa (13/9/2022). (Solopos.com-Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Pemerintah Desa (Pemdes) Penggung, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali, merencanakan Pasar Desa Penggung menjadi Pasar Wisata Desa Penggung. Rencana tersebut tercuat dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) di Aula Desa Penggung, Selasa (13/9/2022).

Kepala Desa (Kades) Penggung, Suyamto, mengungkapkan anggaran yang diusulkan untuk mengubah Pasar Desa Penggung menjadi pasar wisata desa mencapai Rp8,5 miliar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Untuk pasar memang yang paling besar. Untuk total anggarannya sekitar Rp15 miliar untuk 2023/2024. Pengusulannya seperti infrastruktur lapangan, jalan, gedung serbaguna, juga pasar,” ungkapnya seusai acara Musrenbangdes.

Ia mengungkapkan Pasar Desa Penggung di Boyolali awalnya memiliki luas sekitar 2.500 meter persegi akan tetapi sekarang hampir 7.000 meter persegi karena terdapat perluasan di sebelah barat dari tanah kas desa.

Suyamto mengatakan konsep pasar wisata yang akan digunakan untuk Pasar Desa Penggung di Boyolali itu akan membuat pengunjung dapat berbelanja sambil berwisata. “Wisata kan tidak harus mewah, nanti bisa kebersihan, penataannya, dan pedagangnya kami kemas sehingga membuat orang nyaman untuk ke pasar. Rencananya juga akan ada panggung hiburan, dan lain-lain,” jelasnya.

Baca juga: Sebanyak 20.000 keluarga di Boyolali Belum Miliki Akses Jamban Sehat

Ia juga mengatakan lokasi Pasar Desa Penggung strategis karena berada di pinggir Terminal Boyolali sekaligus berada di jalan Solo – Semarang. “Saya punya istilah untuk menggambarkan Pasar Desa Penggung itu seperti hidup segan mati tak mau. Jadi harus betul-betul kerja ekstra membangun pasar tersebut,” kata dia.

Ia mengatakan rencana mengubah Pasar Desa Penggung di Boyolali sebagai pasar wisata desa itu sudah ada sebelum Covid-19. Namun, akibat pandemi Covid-19 rencana itu belum terealisasi.

Sementara itu, salah satu ketua RT di Dusun Penggung, Desa Penggung, Dwi Widianto, 37, mengungkapkan selain pasar wisata desa, usulannya pada 2022 berupa pembangunan talut sepanjang 200 meter juga belum terealisasi.

Baca juga: Bhabinkamtibmas di Boyolali Gelar Bazar Baju Bekas, Harga Rp10.000 per Potong

Ia mengatakan usulan tersebut diajukan karena kondisi di belakang rumahnya jika terjadi hujan deras maka akan ada banjir. Dwi mengatakan banyak anak-anak harus menyeberang melewati air itu jika akan berangkat mengaji,

“Kalau enggak lewat situ ya harus muter. Ini sudah saya usulkan yang kedua kalinya, semoga 2023 bisa terealisasi,” harap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya