SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Dwi Prasetya)

Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Dwi Prasetya)

SOLO — Penjualan otomotif di awal tahun 2013 lesu. Sejumlah diler berpendapat, menurunnya penjualan di awal tahun karena January effect.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kendati demikian, ada pula anggapan bahwa penurunan penjualan ini disebabkan karena sejumlah pabrikan merilis produk-produk anyar, tetapi produk anyar tersebut belum tersedia di agen tunggal pemegang merek (ATPM). Kondisi ini membuat pasar cenderung wait and see.

Ketua Masyarakat Otomotif Surakarta (Most), Ibnu R Sahoer, ketertinggalan pasar otomotif Solo dan Jogja awal tahun 2013 terlihat semakin besar. Solo memang sempat mengalahkan penjualan otomotif Jogja. Tapi, untuk saat ini selisih angka penjualan semakin jauh. Dia menyebutkan, jika biasanya selisih penjualan Solo dan Jogja hanya dikisaran 50 unit hingga 100 unit per bulannya, awal tahun ini diperkirakan selisihnya mencapai 200 unit.

“Jogja semakin mendekati angka penjualan Semarang,” kata Ibnu kepada Solopos.com. Ibnu menyampaikan, penjualan otomotif Solo di bulan Januari kemarin memang masih bisa menembus kisaran angka 1.000 unit. Tetapi, perolehannya kurang maksimal. “Kendati awal tahun lesu, tapi sepanjang tahun ini kami masih optimistis pasar otomotif Solo bisa tumbuh di angka 15%-20%.”

Angka pertumbuhan ini, kata Ibnu, adalah target standar. Artinya, masih ada potensi atau peluang yang bisa digarap yang mampu menggenjot lebih tinggi lagi angka pertumbuhan. “Kami berharap ada peluang-peluang baru atau kejutan agar pasar bisa tumbuh lagi. Salah satunya mengenai mobil low cost green carier (LCGC). Tapi sampai saat ini saja regulasi dari pemerintah belum final.”

Untuk merangsang pasar awal tahun hingga semester I tahun ini, Most kembali berencana menggeber pameran bersama. “Rencananya pameran ini akan kami selenggarakan April,” ujarnya.

Branch Manager Nasmoco Slamet Riyadi, Ainur Rafiq, membenarkan bahwa penjualan mobil di awal tahun terutama Januari mengalami sedikit lesu. “Memang turun. Tapi jika dibandingkan dengan Januari 2012, tetap ada pertumbuhan sekitar 20%,” kata Ainur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya