SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, JAKARTA—Meskipun pasar mobil non Jepang menyumbang penjualan lebih kecil pada Januari 2014 yakni 7.907 unit dari total penjualan keseluruhan sebanyak 107.496 unit, sejumlah kalangan ATPM non Jepang tetap yakin bahwa penjualan produk non Jepang masih cemerlang di Indonesia menyusul mengalirnya produk terbaru dan perluasan pemasaran serta purnajual produk non Jepang yang semakin bertumbuh hingga ke pelosok daerah.

Selain itu, ramainya produk baru dengan line up terbaru yang tidak kalah dengan produk Jepang membuat pasar non Jepang masih akan terus bertumbuh meski harus berjuang keras di tengah mengalirnya produk terbaru Jepang yang diperbaharui.

Promosi Mi Instan Witan Sulaeman

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada Januari 2014, pasar Jepang menyumbang penjualan mencapai 99.589 unit, menyusul pasar non Jepang dengan sumbangan penjualan mencapai 7.907 unit.

Pada Januari 2014, pasar non Jepang masih dikuasai oleh penjualan produk PT General Motors Indonesia melalui produknya Chevrolet mencatatkan penjualan mencapai 1.463 unit. Di posisi kedua, produk Korea Selatan yang sedang laris manis di pasaran yakni Kia membukukan penjualan mencapai 880 unit.

Sementara itu, di posisi ketiga, produk AS lainnya seperti Ford membukukan penjualan mencapai 338 unit.

Adapun, produk non Jepang lainnya seperti Mercedes Benz membukukan penjualan mencapai 210 unit, BMW 203 unit, dan Hyundai 164 unit.

Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto menjelaskan pasar non Jepang sangat terpengaruh dengan depresiasi nilai tukar Rupiah. “Hampir semua produk non Jepang pasti terganggu akibat nilai tukar Rupiah yang melemah terhadap Dolar AS karena biaya impornya menggunakan Dolar AS,” ujarnya, Senin (24/2/2014).

Dia membandingkan, pada tahun lalu, produk non Jepang mengalami ketidakwajaran karena mata uang Dolar AS dan Euro menguat sedangkan nilai tukar Yen melemah, sehingga produk mobil Jepang mengalir deras dan langsung menguasai pasar.

Namun, Jongkie melihat, pada tahun ini pasar otomotif non Jepang masih percaya diri karena ekspansi pasarnya ke daerahnya semakin bertumbuh sejalan dengan perluasan diler dan penguatan jaringan aftersales.

Di sisi lain, meski akan bertumbuh, Jongkie mengakui penguatan mata uang asing terhadap Rupiah yang terus berjalan akan pasti sedikit menyulitkan kalangan ATPM non Jepang dalam penjualan.

“Walaupun Rupiah terdepresiasi, pasti ATPM non Jepang menyiapkan strategi yang matang dalam persaingan pasar,” tuturnya.

Public Relation Director PT General Motors Indonesia Maria Sidabutar menjelaskan sebagai produk asal Amerika Serikat, pihak GM yang memproduksi merek Chevrolet sangat cermat melihat pasar yang terjadi.

Untuk itu, Maria mengatakan, guna memenuhi permintaan pasar domestik, Chevrolet Spin masih diandalkan dalam persaingan segmen low MPV dengan total penjualan terbanyak di pasar domestik. “Kami akan memberikan perubahan pada produk kami disertai dengan penguatan kapasitas jaringan ke daerah”, jelasnya.

Sementara itu, Direktur Pemasaran PT Kia Mobil Indonesia, Hartanto Sukmono menambahkan, pasar mobil Korea Selatan masih berpotensi baik dan terbilang positif. Walaupun ada gangguan dari segi ekonomi, Hartanto menambahkan, KMI akan menambah line up produk terbaru di segmen City Car yakni Kia Picanto Morning dan Kia Sportage dengan tampilan yang lebih baru dan segar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya