SOLOPOS.COM - Tim gabungan dari Inafis Polres Sragen dan Polsek Sragen Kota melakukan olah TKP di lokasi kebakaran Pasar Nglangon, Sragen, Selasa (1/10/2019). (Solopos-Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Pasar Nglangon Sragen yang terbakar pada Senin (30/9/2019) malam akan direhab total dan menempati lokasi baru di sebelah selatan Pasar Joko Tingkir pada 2020 mendatang.

Pembangunan pasar tersebut membutuhkan dana Rp40 miliar dan akan diusulkan pada APBD 2020. Pasar Joko Tingkir dan Pasar Nglangon harus sinergis.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Penjelasan itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen Tatag Prabawanto saat ditemui Solopos.com, Selasa (1/10/2019), seusai berdialog dengan pedagang di Pasar Hewan Nglangon. Tatag mengizinkan pembangunan pasar darurat bagi 104 pedagang yang jadi korban kebakaran tetapi bangunannya tidak boleh permanen.

Tatag menyampaikan Pasar Nglangon akan direnovasi total dan ditempatkan di sebelah selatan Pasar Joko Tingkir. Dia sudah minta Disperindag menginventarisasi jumlah pedagang, los, kios, dan luas lahan Pasar Nglangon.

Ekspedisi Mudik 2024

Pendataan termasuk para pedagang yang tidak terdampak kebakaran. “Nanti lokasinya jadi satu kawasan dengan Pasar Joko Tingkir tetapi harus diberi sekat pembatas. DED [detail engineering design] dibuat pada APBD 2020. Total anggaran mencapai Rp40 miliar,” ujar Tatag.

Sekda mengatakan pemerintah tidak bisa membantu sepenuhnya pembangunan pasar darurat sehingga pasar darurat dibangun secara swadaya oleh pedagang.

Sekda akan meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sragen untuk membantu membersihkan puing-puing bangunan Pasar Nglangon yang terbakar sebelum dibuat pasar darurat.

Kabid Penataan Pasar Disperindag Sragen Tommy Isharyanto mengatakan sesuai perintah Sekda, Disperindag segera menyiapkan DED untuk Pasar Nglangon. Dia mengatakan DED Pasar Joko Tingkir sudah dianggarkan di APBD Perubahan 2019 ini.

Menurut dia, DED Pasar Nglangon dibuat dengan dana APBD 2020. Dia berharap Pasar Joko Tingkir dan Pasar Nglangon menjadi sinergis. Para pedagang kios renteng di sepanjang Jl. Ahmad Yani juga akan masuk semua ke Pasar Joko Tingkir.

“Dalam perencanaannya nanti kami membuat konsep pasar yang sinergis dan saling menyanggah antara Pasar Joko Tingkir dan Pasar Nglangon,” ujarnya.

Tommy menerangkan luas Pasar Nglangon 10.000 meter persegi dan luas Pasar Joko Tingkir 11.900 meter persegi. Lahan sebelah selatan Pasar Joko Tingkir merupakan tanah milik Pemkab yang luasnya lebih dari 10.000 meter.

“Jadi lokasi baru itu memadai untuk lokasi Pasar Nglangon,” tambahnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya