SOLOPOS.COM - Para warga Kampung Nglangon, Karangtengah, Sragen, beraudiensi dengan pimpinan Diskumindag di Kantor Diskumindag Sragen, Senin (6/6/2022). (Istimewa/Pemerintah Kelurahan Karangtengah)

Solopos.com, SRAGEN — Perwakilan warga Kampung Nglangon, Karangtengah, Kabupaten Sragen, meminta kepada Pemkab agar dilibatkan dalam pembangunan Pasar Nglangon yang berada di wilayah mereka. Warga juga ingin diberi kewenangan untuk mengelola lahan parkir dan toilet setelah Pasar Nglangon selesai dibangun.

Keinginan itu mereka sampaikan melalui Forum Masyarakat Nglangon kepada Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen pada Senin (6/6/2022) sore. Diskumindag merespons positif permintaan warga Nglangon tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Perwakilan warga Nglangon ditemui Kepala Diskumindag Sragen, Cosmas Edwi Yunanto dan para kepala bidang (kabid) serta Lurah Karangtengah, Galih Setyo Nugroho, di kantor dinas tersebut.

Di awal pertemuan itu, Ketua II Forum Masyarakat Nglangon, Tri Tejo Cahyono, mengeluhkan tidak adanya sosialisasi terkait pembangunan Pasar Nglangon. Karena pembangunan itu memberikan dampak bagi warga sekitar seperti munculnya debu, kebisingan, dan lainnya. Selepas itu, ia meminta agar warga sekitar pasar ikut dilibatkan dalam pembangunan tersebut.

Baca Juga: Pengerjaan Proyek Pasar Nglangon Lambat, Bupati Sragen Marahi Konsultan

“Permintaan kami, warga Kampung Nglangon, agar dilibatkan dalam proyek pembangunan Pasar Nglangon tersebut dan dilibatkan pascaproyek. Ya, terlibat dalam proyek dan ya pascaproyek atau setelah beroperasinya pasar. Untuk data warganya akan kami ajukan,“ ujar Tri Tejo Cahyono, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (8/6/2022).

Kepala Diskumindag Sragen, Cosmas Edwi Yunanto,menyampaikan ada empat poin yang disampaikan warga Nglangon saat audiensi lalu. Pertama, warga menanyakan tentang proyek Pasar Nglangon. Kedua, warga ingin bekerja di proyek pembangunan Pasar Nglangon.

Dalam konteks ini, Cosmas meminta perwakilan warga untuk menginventarisasi warga yang ingin bekerja dengan keahlian masing-masing dan kemudian diajukan ke kontraktor. Dalam pelaksanaan proyek pembangunan pasar itu, menurut Cosmas, bukan menjadi wewenang Diskumindag,  tetapi kontraktor selaku pelaksana proyek.

Baca Juga: Bupati Sragen Pastikan Bangun Pasar Nglangon Tahun Ini, Dananya Rp38 M

“Ketiga, pascaproyek atau saat Pasar Nglangon beroperasi, warga juga meminta dilibatkan dalam pengelolaan parkir, tenaga kebersihan, dan WC umum. Saya jelaskan mekanismenya untuk pengelolaan parkir dan WC umum itu harus lelang. Nanti ada perkiraan potensi pendapatan kemudian ditawarkan. Kalau warga sanggup dan memenuhi syarat maka tidak ada salahnya diserahkan ke warga dalam pengelolaannya,“ jelas Cosmas.

Keempat, warga menginginkan adanya jalan dari Pasar Nglangon baru ke timur untuk menghidupkan perekonomian warga. Berdasarkan detail engineering design (DED), kata Cosmas, memang ada jalan ke timur. Dalam waktu dekat, Diskumindag akan menginformasikan itu dalam pertemuan RW di Kampung Nglangon.

“Diskumindag akan bicara dengan paguyuban dari kios renteng Batuar, Pasar Nglangon, dan Pasar Djoko Tingkir. Mungkin pekan depan kami akan awali diskusi dengan pengurus paguyuban dari tiga pasar itu,“ jelas Cosmas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya