SOLOPOS.COM - Politikus PDI Perjuangan Juliari P. Batubara (JIBI/Solopos/Antara/Edhy S.)

Pasar murah gencar digelar di Kota Semarang karena menurut Wali Kota Hendrar Prihadi manjur untuk menekan inflasi.

Semarangpos.com, SEMARANG — Agenda kegiatan pasar murah belakangan hari ini gencar digelar di Kota Semarang, Jawa Tengah. Dalam melaksanakan pasar murah di tahun politik ini, aparatur Pemerintah Kota Semarang bahkan tak sungkan melibatkan politikus partai politik.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Melalui Kantor Berita Antara, Wali Kota Hendrar Prihadi pun angkat bicara menjelaskan alasannya. Diakuinya, Pemkot Semarang terus mengembangkan pola penyelenggaraan pasar murah.

Langkah itu, menurut Hendi—sapaan wali kota yang juga ketua DPC PDI Perjuangan Kota Semarang itu—dilakukan untuk menekan angka inflasi dan menjaga agar harga kebutuhan pokok masyarakat tetap stabil. “Data BPS, inflasi Semarang pada Januari 2018 sebesar 0,81%. Ini kategori tertinggi selama kurun waktu setahun terakhir,” akunya, Jumat (2/3/2018).

Penjelasan itu diungkapkannya seusai pembukaan pasar murah di Kecamatan Banyumanik yang merupakan bagian kunjungan kerja dan dengar pendapat anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Juliari P Batubara.Bukan sekali itu, politikus PDIP tersebut dilibatkan Pemkot Semarang dalam pelaksanaan agenda kegiatan pasar murah di Kota Semarang, Jateng.

Hendi mengatakan kenaikan inflasi saat itu tidak hanya dirasakan Semarang, melainkan hampir seluruh daerah dengan kenaikan harga kebutuhan pokok. “Makanya, kami inisiasi kelompok masyarakat yang mampu untuk menggelar pasar murah. Seperti, kemarin Pemkot Semarang di 16 titik, perbankan juga begitu, termasuk Mas Ari [sapaan akrab Juliari],” katanya.

Tentunya, kata dia, Pemkot Semarang sangat mendukung kegiatan pasar murah yang dilaksanakan berbagai pihak, termasuk Juliari, karena memberikan kemanfaatan bagi masyarakat Kota Semarang. “Alhamdulillah, dengan kegiatan sporadis pasar murah selama ini, pada Februari 2018 inflasi Kota Semarang menjadi 0,37%. Inflasi turun. Artinya, pola ini ternyata efektif,” katanya.

Ke depannya, kata Hendi, pihaknya akan terus mengembangkan dan mendorong seluruh kelompok masyarakat yang mampu untuk mengadakan pasar murah sebagai upaya membantu menekan inflasi. “Upaya lain untuk menekan inflasi, dari distribusinya. Distribusi jangan terlalu bertele-tele, harus taktis, agar bisa memotong rantai jaringan distribusi,” kata orang nomor satu di Kota Semarang itu.

Sementara itu, Juliari Batubara menyebutkan pasar murah itu digelar di empat titik, yakni Kecamatan Banyumanik dan Pedurungan pada Jumat (2/3/2018), kemudian Semarang Utara dan Semarang Timur, Sabtu (3/3/2018). Awal Februari 2018, Ari—sapaan akrab Wakil Bendahara Umum DPP PDI Perjuangan itu—juga menggelar pasar murah di dua titik di Kota Semarang, yakni Kecamatan Semarang Barat dan Tembalang.

Menurut Ari, teknologi pertanian harus dikembangkan untuk mendorong swasembada pangan seiring dengan produktivitas pertanian yang semakin meningkat dengan sentuhan teknologi canggih. “Masalah teknologi pertanian ini harus terus dikembangkan. Pemerintah pusat saat ini sedang mendorong swasembada pangan dengan produktivitas pertanian memanfaatkan perkembangan teknologi,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya