SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KLATEN – Warga Butuh, Sidowarno, Kecamatan Wonosari, Klaten, menyerbu gelaran Pasar Murah Astra 2019 di daerah itu, Jumat (24/5/2019). Kegiatan ini guna meningkatkan kesejahteraan warga di Butuh dan sekitarnya selama Ramadan dan menjelang Lebaran.

Berdasarkan pantauan Solopos.com di lapangan, pembagian sembako murah itu dilakukan dengan tertib dan aman. Panitia penyelenggara sudah membagi lokasi pengambilan sembako berdasarkan Rukun Warga (RW). Panitia Pasar Murah Astra 2019 menyediakan 500 paket sembako. Masing-masing paket berisi dua kilogram beras, dua kilogram gula pasir, satu botol sirup, satu tepung, dan dua liter minyak goreng. Di pasaran, paket tersebut dijual Rp100.000. Di Pasar Murah Astra 2019, satu paket tersebut hanya ditukar dengan uang Rp50.000.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain bagi-bagi paket sembako, panitia penyelenggara juga menyediakan beras murah sebanyak 500 bungkus. Masing-masing bungkus berisi dua kilogram beras. Per bungkus hanya dibanderol Rp13.000. Padahal harga di pasaran senilai Rp24.000.

“Pasar murah seperti ini sengaja digelar saat Ramadan. Total paket sembako secara nasional di tingkat pusat mencapai 32.000 paket. Bantuan ini sangat tepat sasaran karena diterima warga saat membutuhkan pasokan sembako. Saat Ramadan seperti ini kan kebutuhan warga meningkat. Di Soloraya, lokasinya hanya di sini [Butuh, Sidowarno]. Soalnya di sini ada Kampung Berseri Astra [KBA],” kata Ketua Affiliansi Company Astra (AFFCO), Ernawati Dyah Martanti, saat ditemui Solopos.com, di lokasi, Jumat.

Salah satu warga, Sri Mulyani, 43, mengaku senang. Bantuan sembako tersebut sangat diharapkan warga di saat Ramadan. “Dengan adanya bantuan atau pasar murah ini, kebutuhan pokok, seperti beras sudah tercukupi. Saya pribadi tinggal mencari kebutuhan lauk-pauk dan yang lainnya,” katanya.

Wakil KBA Butuh, Pendi Istakanudin, mengatakan KBA mulai berdiri di kampungnya sejak Agustus 2018. Berbagai kegiatan KBA mencakup bidang kewirausahaan, pendidikan, lingkungan, dan kesehatan. “Dengan adanya KBA ini, kampung kami semakin maju. Kami ingin mengembangkan desa dengan konsep desa wisata wayang kulit. Di desa sini memang dikenal sebagai sentra produksi wayang kulit,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya