SOLOPOS.COM - Ilustrasi pasar mobil Indonesia

Ilustrasi

JAKARTA–Thailand semakin mengokohkan posisinya sebagai negara dengan pasar mobil terbesar di Asean seiring dengan melonjaknya permintaan karena adanya insentif dari pemerintah bagi pembelian mobil pertama.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Data Asean Automotive Federation (AAF) memperlihatkan penjualan mobil di Thailand sepanjang 11 bulan pertama tahun ini mencapai 1,29 juta unit, naik 41% dari periode yang sama 2011 yakni sekitar 760.000 unit.

Sementara itu, ekspor mobil dari Thailand selama Januari-November melonjak 34,2% dari 712.404 unit pada periode yang sama 2011 menjadi 940.374 unit atau senilai 449,36 miliar bath karena produksi telah pulih pascabanjir besar pada akhir 2011.

Ekspedisi Mudik 2024

Adapun, produksi mobil mulai normal dan tercatat selama 11 bulan pertama tahun ini, mencapai 2,23 juta unit, melonjak 64,34% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni sebanyak 1,35 juta unit.

Pemerintah Thailand memberikan insentif “First Car Buyer” yakni pemberian diskon sebesar 10.000 baht kepada konsumen yang ingin membeli mobil untuk pertama kali dengan beberapa syarat tertentu.

Menurut aturan tersebut, pemerintah memberikan insentif hanya untuk kendaraan dengan mesin tidak melebihi 1.500 cc dengan harga tidak melebihi 1 juta baht dan harus diproduksi di dalam negeri.

Syarat lainnya dari pemberian insentif yang akan berakhir 31 Desember 2012 ini adalah konsumen yang menjual kendaraan tersebut sebelum 5 tahun pemakaian harus mengembalikan insentif yang diterima kepada pemerintah.

Selain itu, proses penjualan mobil tersebut harus diselesaikan selambat-lambatnya pada 1 Januari 2013 dan harus dikirimkan kepada konsumen paling akhir pada 30 Juni 2013.

Adapun, pasar mobil domestik selama Januari-November mencapai 1,02 juta unit, naik 26,1% dibandingkan periode yang sama 2011 yakni sebanyak 813.855 unit dengan total produksi mencapai 998.157 unit.

Sementara itu, industri perakitan mobil di dalam negeri sepanjang 11 bulan pertama tahun ini berhasil mengekspor 160.592 unit mobil dalam bentuk utuh (completely built-up/CBU) dan 93.258 unit dalam keadaan terurai (completely knock down/CKD).

Jika dilihat dari potensi pasar, para agen tunggal pemegang merek (ATPM) yakin pasar mobil domestik masih sangat prospektif dan dapat terus berkembang dalam beberapa tahun ke depan.

Hal ini terbukti dengan positifnya penjualan sepanjang tahun ini meskipun dililit sejumlah permasalah seperti penaikan uang muka minimum kredit kendaraan bermotor konvensional dan melorotnya harga komoditas.

“Kami yakin mengejar Thailand hanya tinggal menunggu waktu,” ungkap Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya