SOLOPOS.COM - Ilustrasi mobil (JIBI/dok)

Solopos.com, KARAWANG—PT Isuzu Astra Motor Indonesia akan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi kendaraan komersial untuk negara-negara berkembang. Target ini sejalan dengan dimulainya pembangunan pabrik barunya di kawasan Surya Cipta, Karawang dengan nilai investasi sebesar Rp1,3 triliun.

Presiden Direktur PT IAMI Tetsuro Ishikawa menerangkan pembangunan pabrik baru ini merupakan langkah besar dari IAMI untuk memantapkan pasarnya di segmen kendaraan niaga di Indonesia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Selain produksi untuk domestik, kami juga sedang menargetkan ekspor untuk negara-negara berkembang,” ungkapnya saat Ground Breaking pabrik IAMI di Karawang, Sabtu (19/10/2013).

Menurutnya, dalam rencana besar prinsipal Isuzu di Jepang, Jepang akan memproduksi kendaraan komersial dengan target produksinya adalah negara maju seperti Amerika Serikat dan beberapa negara di kawasan Eropa, sementara Thailand menjadi basis produksi kendaraan komersial kelas kecil (light commercial vehicle). Sedangkan Indonesia akan terfokus pada produksi kendaraan komersial, sekaligus menjadi basis utama di dunia untuk ekspor kendaraan komersial ke negara berkembang.

Ekspedisi Mudik 2024

Dia mengatakan, alasan dipilihnya Indonesia karena pasar Indonesia terbilang besar sekaligus Indoensia merupakan negara berkembang yang bisa memproduksi kendaraan komersial dengan bahan bakar standar Euro 2 dan tekhnologi terbarukan.

Tetsuro menambahakan, Investasi senilai Rp1,3 triliun tersebut terbagi pada beberapa hal, diantaranya, investasi Rp300 miliar, perencanaan dan fasilitas produksi Rp450 miliar, serta pembangunan gedung Rp550 miliar.

Pabrik baru ini, ungkapnya, pada tahap awal akan melakukan produksi dengan kapasitas 52.000 unit/tahun untuk kendaraan komersial yakni light truck dan medium truck, dimana pada awalnya hanya memproduksi untuk kebutuhan pasar domestik terlebih dahulu.

Selanjutnya, sambungnya, pada tahun kedua dan seterusnya, kapasitas produksi akan ditambahkan menjadi 80.000 unit/tahun dan akan langsung dipakai untuk ekspor ke negara berkembang.

Adapun, lanjutnya, pabrik ini akan diselesaikan pada akhir 2014 dan mulai beroperasi pada awal 2015 diatas lahan seluas 30 hektare yang mana akan mempekerjakan sekitar 1.200 tenaga kerja dalam pabarik baru ini.

Direktur Pemasaran Kendaraan Komersial PT IAMI Takeo Shindo menerangkan setelah mulai melakukan produksi, IAMI menargetkan penjualan sebanyak 30.000 unit. Target tersebut terbagi dalam dua varian yakni 25.000 unit untuk light truck dan 5.000 unit untuk medium truck.

“Jadi kita bisa menargetkan pangsa pasarnya sekitar 30% ketika pabrik mulai berjalan,” ungkapnya.

Target ini, ungkapnya, sejalan dengan rencana besar Isuzu untuk terus mengejar posisi sebagai pemain besar di segmen kendaraan komersial yang terbesar dalam beberapa tahun ke depan.

Berdasarkan data penjualan dari PT IAMI menunjukkan penjualan kendaraan Isuzu mengalami penurunan 42,33% menjadi 23.301 unit pada September 2013 jika dibandingkan dengan penjualan 2012 yakni 33.165 unit.

Dari data penjualan tersebut, penjualan varian Isuzu Giga masih menguasai peningkatan penjualan 2.540 unit pada September 2013, kemudian diikuti oleh Isuzu Elf 14.059, Isuzu Pick Up 2.985 unit, Isuzu Panther 2.887 unit, Isuzu Dmax 567 unit, dan Isuzu Bison 263 unit.

Menjadi Pertama

Vice Presiden Director PT IAMI Yohanes Nangoi menuturukan penurunan penjualan tersebut cumin pada volume saja tetapi tidak pada produksi.

Menurutnya, banyak pesaing Isuzu di segmen Pick Up dan segmen lainnya sehingga perlu kerja keras untuk mengantisipasi persaingan pasar tersebut. Selama ini, ungkapnya, Isuzu di Indoensia memiliki 50 varian dengan jumlah outlet sebanyak 98, dan sebaran spare part yang tersebar di seluruh Indonesia mencapai 1.960 toko penjual spare part di 296 kota.

Dengan adanya pabrik truk baru ini, ujarnya, IAMI yakin akan terus berjuang menjadi pertama di segmen truk bahkan menjadi penguasa.

“Dalam kurun waktu tidak sampai lima tahun ke depan, kami akan bereskan semua ini sehingga kami menjadi yang pertama,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya