SOLOPOS.COM - bursa mobil bekas. (JIBI/Harian Jogja/Mediani Dyah Natalia)

Harianjogja.com, JOGJA-Produksi massal Low Cost Green Car (LCGC) atau mobil murah ditambah produsen mobil yang rajin mengeluarkan produk baru cukup kuat menahan laju transaksi penjualan mobil bekas dalam waktu lama.

Penjual mobil bekas dari Family Baru, Mujib mengatakan, kelahiran mobil murah ramah lingkungan yang digelontorkan produsen asal Jepang memegang andil besar. “Seluruh tipe mobil harganya turun, terutama yang city car. Penurunan sudah terjadi 4-5 bulan ini dan berkisar Rp5 juta-Rp20 jutaan,” jelas dia kepada Harian Jogja saat ditemui, Selasa (10/12/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagai contoh, kata dia, Avanza 2010 yang biasanya seharga Rp140 juta, kini hanya dapat dijual Rp127 juta-Rp128 juta. Harga yang turun drastis ini juga ikut mendorong jumlah transaksi dari yang semula 8-10 unit per bulan menjadi 4-5 unit per bulan.

Ekspedisi Mudik 2024

Melihat kondisi ini, Mujib memprediksi penjualan mobil bekas baru membaik pada dua tahun mendatang. Namun tetap saja, tegas dia, kondisi tersebut tidak akan sama dengan penjualan mobil bekas pada 10 tahun yang lalu.

Sebab pada 2015 mendatang, Indonesia ikut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Praktis dua tahun mendatang Indonesia kembali dibanjiri produk dari negara lain.

“Kami kembali seperti semula akan sulit. Besok semakin banyak mobil dari negara lain yang masuk. Apalagi produsen mobil sekarang juga semakin sering mengeluarkan produk baru,”papar dia.

Di Jakarta, ujarnya, LCGC juga sudah mulai masuk pasar mobil bekas. Artinya, masyarakat mulai menyadari jika kualitas mobil murah ramah lingkungan tersebut tidak seperti ekspektasi. Seturut perkembangan ini, ia berharap sedikit demi sedikit kondisi mulai pulih.

Menghadapi tekanan tersebut, Mujib menuturkan, dirinya memilih mengurangi keuntungan sekaligus memperkecil jumlah pembelian mobil. Selain itu, ia juga bekerja sama dengan leasing untuk mempermudah pembeli mendapatkan mobil.

Tony dari Arindo Mobil menuturkan hal yang sama. Bagi laki-laki ini, penurunan harga kendaraan bekas sekaligus sepinya transaksi umum terjadi saat muncul kebijakan baru. Namun ia menilai kondisi akan membaik dalam setahun ke depan.

“Dulu juga pernah kok, saat ada kebijakan baru, selama setahun bisnis jual beli mobil bekas agak sepi. Tapi habis itu balik lagi. Sekarang sepertinya juga akan seperti itu,” ungkap dia.

Menanggapi gempuran LCGC, Branch Manager PT. Sumber Baru GM Chevrolet Jogja, Sri Hartono menuturkan pihaknya belum berencana mengeluarkan produk itu. Pasalnya, konsep mobil murah tersebut bertentangan dengan keunggulan Chevrolet selama ini.

“Chevrolet punya standar keamanan dan kenyamanan untuk produk-produknya. Kalau disesuaikan dengan LCGC, berarti akan ada penurunan standar, terus terang kami belum berani,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya