SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KARANGANYAR — Objek wisata baru di Dusuk Badan, Desa Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar, ini menawarkan konsep unik. Diresmikan pada Sabtu (23/2/2019), objek wisata bernama Pasar Mbatok ini menawarkan sensasi bertransaksi menggunakan uang berupa kepingan kayu yang disebut ketip.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Sabtu, pengunjung dan para pedagang di Pasar Mbatok antusias dengan cara bertransaksi menggunakan ketip. Sebelum memasuki pasar, pengunjung terlebih dahulu membeli ketip kepada panitia. Setiap ketip senilai Rp2.000.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pedagang nasi bakar dan sundukan di Pasar Mbatok, Marwati, 34, mengatakan bertransaksi dengan ketip lebih disukai karena para pengunjung membeli jajanan tidak melihat nilai uangnya sehingga pengunjung tidak ragu membeli dengan jumlah yang banyak.

“Dua pekan lalu saat soft launching saya bisa kumpulkan 750 ketip. Pekan ini saya kumpulkan 1.205 ketip dari wisatawan. Tinggal dikalikan dua ribu rupiah saja, nanti ditukar ke panitia. Senang banget bisa meningkat dua kali lipat,”ujarnya sambil tersenyum kepada Solopos.com saat ditemui di lapaknya.

Wati sehari-hari bekerja sebagai karyawan di salah satu koperasi. Pada Sabtu dan Minggu, dia tidak ada kegiatan. Kini, dia disibukkan dengan berjualan di Pasar Mbatok. Dia mengaku senang dengan adanya Pasar Mbatok ini. Hobi memasaknya bisa tersalurkan dan mendapatkan penghasilan tambahan.

Salah satu pengunjung dari Kemuning, Sri Sumiati, 21, mengaku baru kali pertama berkunjung di ekowisata tersebut. Dia tahu pembukaan pasar itu dari temannya. Siang itu, ia berkunjung bersama empat orang rekannya.

“Konsep transaksinya bagus. Ayah saya pernah cerita membayar dengan ketip pada masa kecilnya. Saya kan enggak tahu ketip itu apa, sekarang jadi tahu walaupun bentuknya berbeda dengan zaman dulu. Pemanfaatan kayu juga bagus, daripada tidak terpakai dipakai untuk bertransaksi,” ujarnya.

Ketua Generasi Pesona (Genpi) Karanganyar, Sunarso, 28, mengatakan panitia membuat 1.000 butir ketip pada pembukaan Pasar Mbatok. Namun, ketip tersebut masih kurang. Antrean pengunjung yang menukar ketip cukup panjang.

“Pengunjung sangat banyak, di luar ekspektasi. Kami juga ada kendala untuk pengunjung yang menukar ketip pada Sabtu kemarin tidak membelanjakan ketip. Mereka bawa pulang dan baru ke sini siang harinya. Kami juga memiliki aturan ketip yang sudah ditukar tidak bisa ditukarkan dengan uang lagi. Ketip tersebut bisa dipakai transaksi pada agenda berikutnya,” ujarnya. 

Di Pasar Mbatok mayoritas barang yang dijual berupa makanan tradisional seperti pecel, jenang, bubur, jamu, jajanan pasar, dan lain-lain. Aneka kuliner itu ada yang harganya 1 ketip, ada juga yang 2 ketip. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya