SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Pasar Legi Solo yang akan dibangun mulai Januari 2020 mendatang akan dilengkapi dengan sistem perlindungan penuh terhadap ancaman kebakaran.

Terkait itu Pemerintah Kota (Pemkot) Solo diminta merencanakan ulang desain bangunan Pasar Legi agar sesuai standar teknis bangunan yang disyaratkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Permukiman Rakyat (PUPR). 

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Syarat teknis itu, salah satunya sistem proteksi terhadap kebakaran guna mencegah dan mengantisipasi kebakaran di masa mendatang. Sebagaimana diketahui, bangunan Pasar Legi sebagian besar hangus dalam kebakaran hebat pada Oktober 2018 lalu. 

Kepala Pusat Pengembangan Sarana Prasarana Pendidikan Olahraga dan Pasar Kementerian PUPR, Iwan Supriyanto, mengatakan sistem proteksi kebakaran tersebut sesuai Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) dan Standar Nasional Indonesia (SNI).

“Kami akan mendampingi Pemkot Solo menyusun perencanaan sesuai persyaratan teknis bangunan gedung. Ini juga upaya tertib penyelenggaraan bangunan gedung negara,” kata dia saat dijumpai wartawan seusai meninjau Pasar Legi, Rabu (21/8/2019). 

Iwan mengatakan sistem proteksi kebakaran pasif di antaranya kelengkapan water sprinkler system atau sistem penyemprot air, detektor asap, penyediaan alat pemadam api ringan (APAR), dan hidran wajib fungsi di sejumlah lokasi di luar gedung. 

“Sistem proteksi aktifnya, pengelola pasar bertindak sebagai building manager [manajer bangunan]. Mereka enggak hanya mengelola pedagang tapi juga bangunan, mengecek sistem proteksi kebakaran, memetakan zona rawan kebakaran, misalnya tempat kuliner,” ungkap Iwan.

Anggaran

Selain itu secara berkala akan dilakukan fire drill (latihan penanganan kebakaran) bagi pedagang dan pengunjung agar tanggap bencana dan mengetahui jalur evakuasi saat kebakaran terjadi.

Iwan mengakui terdapat penyesuaian anggaran pembangunan Pasar Legi Solo dari yang semula Rp240-an miliar menjadi hanya Rp150-an miliar. Kendati lebih kecil, dana itu cukup untuk memenuhi persyaratan teknis yang diharapkan. 

Selain itu juga mencakup implementasi bangunan hijau yang lebih mudah dan murah dalam pengoperasian dan pemeliharaan pasar. Dengan demikian diharapkan tidak membebani pedagang dalam bentuk retribusi.

Kementerian PUPR akan melakukan lelang dini atau mendahului penetapan anggaran setelah perencanaan rampung disusun. Perencanaan paling tidak harus selesai September kemudian Oktober bisa lelang dini. 

“Januari 2020 dikerjakan dan ditargetkan 10-12  bulan selesai. Lama pembangunan tergantung kesulitannya nanti. Desain tidak berubah ya, dua lantai, prinsipnya menampung seluruh pedagang sesuai zonasi barang dagangan. Ada los dan kiosnya,” tandas Iwan.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, Heru Sunardi, memastikan bakal mengebut perencanaan proyek agar rampung bulan depan. Perencanaan disusun menyesuaikan ketersediaan dana revitalisasi. 

“Salah satu yang disesuaikan itu luasan kios, yang tadinya lebih lebar sekarang harus mengacu SNI,” kata dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya