SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Karanganyar (Espos)–Suasana berbeda tampak terlihat di lingkungan Pasar Wisata Tawangmangu, Sabtu (26/12) pagi. Suasana pasar terlihat ramai bukan karena aktivitas jual-beli maupun banyaknya pengunjung yang ingin berbelanja di tempat itu. Namun, padatnya pengunjung pasar karena mereka penasaran ingin menyaksikan gelaran Pasar Kumandang yang dihelat di pasar tersebut.

Pasar Kumandang adalah suatu kegiatan ritual doa bersama yang dilakukan oleh para pedagang pasar tradisional pada bulan Sura, dan sudah menjadi kalender event tahunan. Para pedagang pasar dengan membawa peralatan sesaji atau uba rampe, membawa sesaji atau dagangannya dan bersama-sama melakukan kirab gunungan setinggi kurang lebih 2 meter yang dihiasi hasil bumi berupa buah-buahan, sayuran, bunga palawija, pala gumantung dan pala kependem, menuju tempat ritual.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Seperti biasanya, kegiatan tersebut ditempatkan di obyek wisata atau Pasar Wisata sebagai atraksi atau pertunjukan guna mendongkrak tingkat kunjungan wisata.

Gunungan yang dikirabkan itu diikuti oleh pedagang pasar, pedagang kaki lima, suvenir, pedagang buah, bunga, sayur, asongan, masyarakat, dengan iringan kesenian daerah setempat, seperti tarian kencar-kencar, reog dan tim kesenian Turonggo Lawu. Acara itu juga dihadiri Wakil Bupati Karanganyar Paryono, Sekda Kastono, dan pejabat Pemkab lainnya.

Setelah dipanjatkan doa bersama para pedagang menerima barikan, yaitu bingkisan kain putih atau kantong yang berisi abon-abon berupa kacang hijau, beras kuning, empon-empon, kaca rias kecil yang dipercaya bisa sebagai penolak makhluk halus yang ingin mengganggunya.

Benda tersebut biasanya disimpan pada tempat tertentu atau pada tempat penyimpanan uang. Sedangkan gunungan yang berisi hasil bumi dibagikan kepada para pengunjung juga dipercaya bisa mendatangkan berkah.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Karanganyar, Sutarno, selain dari Tawangmangu, kegiatan ini diikuti pedagang dari sejumlah pasar tradisional, seperti Pasar Karangpandan, Pasar Matesih, Pasar Kemuning, Pasar Klewer dan Pasar Legi Solo.
dsp

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya