SOLOPOS.COM - Pasar Krisak, Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri tetap beroperasi selama pandemi Covid-19. Masalah status kepemilikan lahan pasar tersebut hingga kini belum selesai. Foto diambil belum lama ini. (Solopos.com-Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Para pedagang Pasar Krisak di Kecamatan Selogiri dan Pasar Ngadirojo di Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, bakal dipindah sementara ke lokasi darurat selama pasar direhab,

Rehab atau revitalisasi pasar itu rencananya berlangsung kurang lebih empat bulan mulai akhir April atau setelah Lebaran. Bupati Wonogiri, Joko Sutopo alias Jekek, menyampaikan pedagang Pasar Krisak akan dipindahkan ke pasar darurat di sisi selatan pasar tepatnya di Lapangan Sepak Bola Krisak, Desa Singodutan, Selogiri.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sementara pedagang Pasar Ngadirojo akan dipindahkan sementara di halaman parkir depan pasar tersebut. Menurut Jekek revitalisasi pasar perlu dilakukan karena kondisi bangunan pasar dinilai sudah tidak layak sebagai sentra jual beli masyarakat.

Revitalisasi dinilai akan meningkatkan kenyamanan pedagang maupun pembeli sehingga aktivitas jual-beli bisa meningkat. Dengan demikian, akan berdampak pula pada peningkatan ekonomi pedagang dan masyarakat Wonogiri di sekitar lokasi pasar yang direhab itu.

Bukti peningkatan ekonomi itu, menuru Jekek, bisa dilihat dari pertumbuhan ekonomi Wonogiri yang terus naik selama beberapa tahun setelah pasar-pasar terdahulu seperti Pasar Baturetno dan Pasar Purwantoro direvitalisasi.

Jekek menyebut pertumbuhan ekonomi Wonogiri memiliki tren positif. “Pertumbuhan ekonomi kita [Wonogiri] pada 2022 saja sampai 5,6%,” kata Jekek kepada wartawan belum lama ini.

Berdasarkan detail engineering design (DED) Pasar Krisak dan Pasar Ngadirojo, warna cat kedua pasar itu nantinya berwarna merah. Menurut Jekek, hal itu agar memiliki keserasian dengan bangunan pemerintah yang lain. Selain itu warna merah dinilai tidak mudah terlihat kotor.

Dia menargetkan pengerjaan dua pasar tradisional di Wonogiri tersebut bisa mulai direhab pada akhir April 2022 dengan lama pengerjaan maksimal selama empat bulan. Berdasarkan informasi yang diperoleh Solopos.com, proyek revitalisasi dua pasar itu segera masuk tahap lelang.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) Wonogiri, Wahyu Widayati, kepada Solopos.com, Rabu (22/3/2023), mengatakan rencana tersebut sudah disosialisasikan kepada para pedagang di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Selasa (21/3/2023). 

Revitalisasi Pasar Krisak menelan anggaran senilai Rp5 miliar dan Pasar Ngadirojo juga senilai Rp5 miliar. Total nilai anggaran revitalisasi kedua pasar senilai Rp10 miliar. Anggaran itu bersumber dari dana bantuan keuangan provinsi (Bankeuprov) Jawa Tengah.

Pasar Krisak akan direvitalisasi secara total. Di pasar yang berdiri di lahan seluas 1.825 meter persegi ada 152 pedagang dengan perincian 35 pedagang menempati kios dan sisanya pedagang yang menempati los. 

Sementara Pasar Ngadirojo hanya direvitalisasi di sisi barat. Dari total 765 pedagang di pasar itu yang terdiri atas 145 pedagang di kios an 620 pedagang di los, hanya 28 pedagang di kios dan 122 pedagang di los yang terdampak. Total jumlah pedagang yang terdampak ada 150 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya