SOLOPOS.COM - PASAR KLODRAN. Foto diambil, Rabu (26/1/2011). (Farid Syafrodhi/JIBI/SOLOPOS)

PASAR KLODRAN--Salah satu sudut Pasar Klodran, Colomadu, Karanganyar. Foto diambil, Rabu (26/1/2011). (Farid Syafrodhi/JIBI/SOLOPOS)

KARANGANYAR–Pedagang klithikan yang menempati sisi barat Pasar Klodran diminta untuk masuk ke dalam pasar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Langkah ini dilakukan untuk menghidupkan kembali Pasar Klodran, Colomadu yang kondisinya sepi beberapa tahun terakhir.

Kepala Desa Klodran Warsito mengungkapkan kondisi pasar sangat sepi dan tidak mengalami perkembangan yang signifikan sejak dibangun pada tahun 2005 lalu. Padahal, selama ini, pihaknya telah mengupayakan dengan berbagai cara seperti menggelar bazaar dan senam pagi di pasar tersebut.

“Semuanya sudah diupayakan untuk menghidupkan kembali Pasar Klodran namun tidak ada perkembangan,” ujarnya saat ditemui Solopos.com di kantornya, Rabu (14/3/2012).

Berdasarkan data, kios di Pasar Klodran berjumlah 120 kios. Sementara kios yang kini masih digunakan untuk berjualan hanya sekitar 30-an kios. Sementara pedagang klithikan biasanya berjualan di sore hari. Sehingga Pasar Klodran hanya ramai di saat sore hari ketika pedagang klithikan menggelar dagangannya.

Sementara itu seorang pedagang klithikan, Wahyu Hidayat, menyanggupi jika diminta untuk pindah ke dalam pasar. Namun dia meminta agar pedagang tidak dikenai biaya sewa kios karena penghasilannya masih minim.

Jumlah pedagang klithikan yang berjualan di sisi barat Pasar klodran sekitar 20-30 orang. “Kami sengaja berdagang di pinggir jalan agar pembeli tertarik dengan barang dagangan yang ditawarkan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya