SOLOPOS.COM - Kobaran api yang membakar Pasar Klitikan, Pakuncen, Wirobrajan, Jogja, Kamis (18/9/2014) malam. (Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, JOGJA- Pasar tradisional di Jogja sudah dilengkapi dengan alat pemadam api ringan (APAR), namun belum dapat dipastikan kondisi dari seluruh APAR yang ada di pasar.

“Bagaimana kondisi APAR belum dicek. Penyediaan peralatan pemadam tersebut menjadi tanggung jawab dari Dinas Pengelolaan Pasar,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jogja, Agus Winarto, Minggu (21/9/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain APAR, di pasar tradisional juga sudah tersedia hidran namun terkadang keberadaan hidran tersebut tertutup pedagang atau barang dagangan hingga berubah fungsi menjadi tempat menjemur pakaian.

Agus menambahkan, kebakaran yang terjadi di Pasar Klithikan merupakan kejadian kebakaran pasar tradisional yang pertama kali terjadi di Kota Jogja.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Kota Jogja Maryustion Tonang mengatakan, sudah menyediakan APAR di seluruh pasar tradisional di wilayah tersebut.

“Kondisinya juga dicek secara berkala dalam jangka waktu tertentu,” katanya.

Sementara itu, terkait bencana kebakaran di Pasar Klithikan, Maryustion mengatakan sudah mengizinkan pedagang untuk sementara berjualan di selasar pasar karena kios tidak dapat digunakan.

“Lokasi kebakaran masih akan diteliti oleh Puslabfor Polda Jateng Senin [22/9/2014]. Padahal pedagang harus segera bejualan, sehingga mereka diizinkan menggunakan selasar,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya