SOLOPOS.COM - Kondisi lantai basement di Pasar Klewer, Solo, yang tergenang, Selasa (21/2/2017). (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Pasar Klewer, kalangan anggota DPRD menyoroti adanya genangan air di lantai basement Pasar Klewer.

Solopos.com, SOLO — Satu setengah bulan menjelang peresmian yang dijadwalkan April mendatang, pembangunan kembali Pasar Klewer masih menyisakan banyak masalah. Kondisi yang paling parah adalah genangan air di lantai basement yang bakal difungsikan untuk parkir kendaraan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di samping itu, pengecatan dinilai belum sempurna dan eskalator belum berfungsi. Hal itu menjadi sorotan anggota Komisi III DPRD Kota Solo saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar tersebut, Selasa (21/2/2017). PT Adhi Karya selaku kontraktor didesak memperbaiki semua kekurangan itu secepatnya.

Masyarakat dan pedagang sudah menantikan wajah baru pasar tekstil terbesar di Jawa Tengah yang menelan biaya revitalisasi mencapai Rp159,3 miliar ini. Belum sampai memasuki pasar, rombongan sidak yang dipimpin Ketua Komisi III DPRD Solo, Honda Hendarto, langsung disuguhi luapan air dari pompa yang menyedot air dari basement di dekat pintu masuk belakang sebelah barat pasar.

Kondisi ini diperparah lantaran sejak Selasa pagi turun hujan sehingga membuat jalan sekitarnya becek. Dari empat lantai yang diinspeksi, keadaan basement yang paling mengenaskan. Sedianya lantai paling dasar ini untuk lahan parkir serta kios darurat bagi pedagang Pasar Klewer timur.

Namun, air menggenangi hampir seluruh lantai ini. Genangan ini dari rembesan air bawah tanah dan air hujan. Pengerukan sedalam enam meter untuk membikin basement berada tepat di atas air resapan bawah tanah.

Akibatnya, air meluap di beberapa bagian. Hal ini ditambah air hujan yang masuk ke lantai dasar membuat genangan makin parah. “Ada beberapa hal yang menjadi catatan dan sangat mendesak untuk diperbaiki dalam masa pemeliharaan ini. Terutama terkait basement yang tergenang air. Kami berharap ini segera diselesaikan, terlebih lantai ini rencananya juga untuk pasar darurat,” tutur Ketua Komisi III DPRD Solo, Honda Hendarto, kepada wartawan.

Genangan semakin menjadi lantaran pompa untuk menyedot air sempat mati. Setidaknya ada 18 pompa untuk menangani air ini. Setelah disedot pun, persoalan belum selesai karena tak ada tempat pembuangan air. Air tersebut masih dialirkan begitu saja ke luar bangunan pasar melalui pipa.

“Air di basement tidak berhenti keluar karena di bawahnya ada air resapan. Apalagi saat bangunan di atas Alun-alun Utara sudah dibongkar, akan sangat deras air yang masuk ke basement. Kontraktor harus cermat memastikan semua komponen di pasar ini sehingga nantinya bisa berfungsi dengan baik,” imbuh Wakil Ketua Komisi II DPRD Solo, Sugeng Riyanto.

Tak banyak yang bisa dilakukan kontraktor untuk menangani masalah ini. Antisipasinya adalah menyedot air di basement dengan pompa.

“Kami usahakan secepatnya bisa mengatasi genangan ini. Sementara memang air dibuang keluar. Saluran pembuangan akhir untuk air ini kabarnya akan digarap Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat [PUPR] yang juga dianggarkan tahun ini. Selama ini kami memakai 18 pompa untuk menyedot air,” kata Konsultan Pengawas PT Titimatra Tujutama, Gunawan.

Menurutnya, pembangunan fisik secara keseluruhan sudah rampung. Kini proyek memasuki tahap finishing dengan memperbaiki berbagai kekurangan seperti penyempurnaan pengecatan tembok, penataan kabel, penggantian keramik pecah, listrik hingga pembersihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya