SOLOPOS.COM - XT Square Jogja (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Pasar kerajinan Jogja, XT Square belum memberikan pemasukan pada kas daerah

Harianjogja.com, JOGJA- Direktur Operasional dan Pemasaran PD Jogjatama Vishesha, Widihasto Wasana Putra mengatakan butuh waktu untuk bisa memberikan keuntungan dalam bisnis pengelolaan XT-Square, karena selama tiga tahun ia mengaku tidak mendapat modal dari APBD Kota Jogja.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tapi untuk pajak sudah rutin kami bayarkan,” katanya, baru-baru ini.

Widi mengungkapkan tidak mudah dalam mengelola pasar XT-Square, terlebih saat tahun pertama hingga tahun kedua untuk bertahan hidup saja masih masih beruntung sebagai pengelola yang tidak dimodali APBD. Belum lagi XT-Square sempat terbelit masalah hukum di kejaksaan terkait dugaan korupsi pembangunan gedung XT-Square. Selain itu, XT Square juga diwajibkan untuk menghidupi UKM.

Baru tahun ketiga ini, kata dia, XT-Square mulai menunjukan tren positif. Di antaranya tingkat kunjungan wisatawan ke XT-Square mulai meningkat, kios UKM kerajinan dan kuliner sudah banyak, bahkan bisnis kuliner sampai menempati area luar XT-Square. Widi mengatakan, tahun ini XT-Square juga berencana untuk menghadirkan wahana wisata baru untuk anak-anak.

Dengan demikian, Widi menargetkan dalam dua tahun ini pihaknya akan memberikan pendapatan untuk kas daerah. “Mudah-mudahan dalam tahun ini kami sudah bisa setor PAD atau selambat-lambatnya tahun depan,” ujar Widi.

Widi menambahkan sebanyak 132 kios yang ada di lantai pertama dan kedua saat ini sudah penuh oleh UKM kerajinan batik, souvenir, batu mulia, perak, kulit, kayu, sandal dan sepatu. Sementara kios kuliner yang ada di outdoor saat ini ada 26 tenda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya