SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pasar Kangen Jogja memberikan sejumlah stan pilihan.

Harianjogja.com, JOGJA-Puluhan stan batu akik memeriahkan Pasar Kangen Jogja yang digelar di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) mulai Selasa sampai Minggu (25/8/2015-30/8/2015).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Humas Pasar Kangen Jogja Eko Nuryono mengatakan stan batu akik baru pertama kali ditampilkan pada perhelatan yang memasuki tahun ke-8 ini. Alasannya, mengikuti tren yang ada di masyarakat. Kendati demikian, ia menjamin stan batu akik yang ada di Pasar Kangen Jogja tetap memberi atmosfer berbeda bagi pengunjung.
Dijelaskannya, Pasar Kangen Jogja mengusung konsep hiburan rakyat dalam tradisi tempo dulu, yakni pertunjukan dan keramaian tidak dapat dipisahkan.

“Akik dihadirkan dalam suasana seperti itu, tontonan, kuliner, dan keramaian menjadi satu tidak terpisah-pisah, layaknya tradisi zaman dulu,” paparnya saat ditemui di sela-sela pembukaan Pasar Kangen Jogja, Selasa (25/8/2015).

Ia juga menekankan penyelenggaraan kegiatan ini tidak menggunakan dana keistimewaan (danais) melainkan dari uang pendaftaran peserta sebesar Rp250.000 per stan.

Ketua Panitia Pasar Kangen Jogja Nini Sularni menyebutkan peserta kali ini terdiri dari 72 stan kuliner, 57 stan perajin, dan 23 stan batu akik.

“Kuliner yang kami pilih benar-benar kuliner tradisi, kuliner franchise kami tolak,” ucapnya.

Dijelaskannya, melalui Pasar Kangen Jogja, pengunjung dapat mengobati rasa kangen suasana Jogja yang sulit dinikmati pada hari biasa. Jajanan tradisional yang ditawarkan meliputi, lopis, gatot, ketan, tiwul, cenil, pecel ndeso, sate koyor, dan sebagainya. “Di sini juga ada barang-barang kuno seperti gramaphone, piringan hitam, dan sejenisnya,” kata Nini.

Ia mengungkapkan, selain bertujuan untuk mengenalkan kuliner dan tradisi Jogja, perhelatan ini diharapkan mampu menjadi destinasi pariwisata DIY.

Sementara, pembukaan Pasar Kangen Jogja dimeriahkan penampilan tari Edan-Edanan, klasik, dan musik keroncong. Khusus pengunjung pada hari pertama, kata Nini, dapat mengisi buku tamu dan memperoleh lima lempeng kreweng yang dapat digunakan sebagai alat tukar pengganti uang. Satu lempeng dihargai Rp1.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya