SOLOPOS.COM - Kios-kios di Pasar Kabangan, Laweyan, Solo, tutup pada Minggu (25/6/2017). Pasar akan kembali dibuka pada H+4 atau Kamis (29/6/2017). (Nicolaus Irawan/JIBI/Solopos)

Pemkot Solo akan merelokasi Pasar Kabangan dan membangun taman kota di lahan pasar tersebut.

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan merelokasi Pasar Kabangan dan diinterintegrasikan dengan Pasar Jongke. Konsep integrasi kedua pasar tersebut kini tengah menunggu investor untuk merealisasikannya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sekretaris Daerah (Sekda) Solo Budi Yulistianto mengatakan rencana integrasi Pasar Kabangan dengan Pasar Jongke sudah disusun Pemkot sejak beberapa tahun lalu. Nantinya Pasar Kabangan akan direlokasi menjadi satu dengan Pasar Jongke.

“Lokasi bekas Pasar Kabangan nanti akan digunakan sebagai taman kota lengkap dengan sarana permainan anak-anak,” kata Budi ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Senin (19/2/2018). (Baca: Pemkot Kembali Tawarkan Revitalisasi Pasar Jongke ke Investor)

Ekspedisi Mudik 2024

Pasar Kabangan adalah pasar khusus yang menyediakan berbagai keperluan rumah tangga dari plastik, karet, alumunium, dan logam. Barang dagangan yang diperdagangkan tidak semuanya buatan pabrik, tetapi ada barang-barang dari hasil kepiawaian para pedagang yang memanfaatkan barang bekas, seperti ban bekas, tempat obat bekas, tempat cairan kimia, kaleng cat bekas dan lainnya. Pasar tersebut teletak di Jl. dr. Radjiman.

Pemkot belum bisa memastikan kapan Pasar Kabangan akan direlokasi. Pemkot masih menunggu investor yang akan menggarap pembangunan Pasar Jongke. Pemkot mencari investor untuk merevitalisasi bangunan di lahan seluas 1,7 hektare (ha) yang meliputi kawasan pasar lama dan lahan eks SPBU di sebelah barat pasar.

Pemkot menawarkan kerja sama pengelolaan selama 20 tahun pada investor dengan sistem bangun guna serah. Namun, upaya tersebut belum bisa terealisasi lantaran belum ada investor yang bersedia. Para investor ingin agar pedagang membayar kios baru setelah pasar selesai dibangun.

Namun Pemkot tetap berpedoman pedagang lama tidak perlu lagi membeli kios baru tersebut. “Konsepnya Pasar Kabangan akan jadikan satu dengan Pasar Jongke. Tapi kami belum tahu akan direalisasikan,” kata Budi.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo Subagiyo mengatakan rencana revitalisasi Pasar Jongke sudah ditawarkan kembali kepada para calon investor baik lokal maupun nasional yang berminat untuk berinvestasi dalam membangun pasar tersebut. Selama ini pembangunan Pasar Jongke belum terealisasi karena minimnya investor yang bersedia mendanai revitalisasi Pasar Jongke.

Akibatnya revitalisasi yang sudah diwacanakan sejak beberapa tahun terakhir belum kunjung direalisasikan. “Sekarang sudah ditawarkan lagi oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu [DPMPTS] kepada calon-calon investor,” kata Subagiyo.

Sejumlah investor diketahui pernah mengajukan penawaran untuk merevitalisasi Pasar Jongke pada 2013 lalu. Namun penawaran itu urung ditindaklanjuti lantaran masih ada perbedaan prinsip antara Pemkot dengan calon investor.

Pemkot meminta agar pedagang lama yang menempati kios tidak dipungut biaya, namun calon investor tidak menghendaki demikian. Mereka menginginkan ada biaya bagi pedagang yang masuk ke kios baru.

“Seperti apa teknis kerja sama nanti, masih akan dibahas lebih lanjut. Sekarang yang penting cari dulu investornya,” katanya.

Dia mengatakan revitalisasi Pasar Jongke dikerjakan dengan menggandeng investor karena membutuhkan biaya besar. Sesuai rencana anggaran belanja (RAB) kebutuhan revitalisasi Pasar Jongke mencapai Rp200 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya