SOLOPOS.COM - Deretan kios di Pasar Jungke Karanganyar yang telah selesai direvitalisasi. Foto diambil Minggu (27/10/2013). (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Deretan kios di Pasar Jungke Karanganyar yang telah selesai direvitalisasi. Foto diambil Minggu (27/10/2013). (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Deretan kios di Pasar Jungke Karanganyar yang telah selesai direvitalisasi. Foto diambil Minggu (27/10/2013). (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pedagang oprokan di depan Pasar Jungke, Karanganyar, segera ditertibkan menyusul rampungnya proyek revitalisasi 66 kios.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pasalnya, keberadaan pedagang oprokan dinilai membuat kondisi pasar semakin semrawut. Pedagang oprokan biasa membuka lapak mereka di sepanjang emperan kios bagian depan Pasar Jungke. Tak jarang, mereka juga berjualan di sisi kanan dan kiri jalan menuju pasar. Akibatnya, jalan di depan pasar menjadi kian padat dan semrawut.

Ekspedisi Mudik 2024

Salah seorang pedagang di Pasar Jungke, Sunardi, 37, menyatakan keberadaan pedagang oprokan yang kian menjamur cukup meresahkan pemilik kios. “Ya jelas, kondisi depan pasar menjadi semakin semrawut, apalagi kalau pagi-pagi. Selain itu, pedagang di dalam pasar jadi enggak laku,” tutur dia saat dijumpai wartawan di kiosnya, Minggu (27/10/2013).

Sunardi berharap keberadaan pedagang oprokan segera ditertibkan setelah proses perbaikan seluruh kios di bagian depan pasar rampung. Kios tempatnya berjualan juga telah selesai dipoles dan dapat digunakan kembali pada awal Oktober lalu.

Bongkar Taman

Terpisah, Kepala Pasar Jungke, Sumardi, membenarkan bahwa keberadaan pedagang oprokan membuat kondisi pasar semakin semrawut. “Mereka tidak terdaftar sebagai pedagang resmi di Pasar Jungke, hanya pedagang musiman dan membuat lapak sendiri-sendiri,” terang dia.

Dia menegaskan pedagang oprokan tidak akan lagi diizinkan berjualan di depan pasar setelah proses revitalisasi rampung. Pihaknya bakal mendata pedagang oprokan dan meminta mereka berjualan di dalam pasar. “Pokoknya bagian depan pasar harus steril dari pedagang oprokan, semua harus masuk ke dalam pasar,” tandas Sumardi.

Guna mencegah pedagang oprokan datang kembali, pihaknya juga akan membongkar taman di depan pasar. Sumardi juga telah meminta pihak kontraktor membongkar taman seusai merampungkan pembangunan kios kendati tidak termasuk dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) Revitalisasi Pasar. Dia berharap jalan di depan pasar menjadi lebih lebar setelah taman tersebut dibongkar.

Sumardi memastikan proses revitalisasi kios di bagian depan Pasar Jungke bakal selesasi pada 25 November mendatang. Hingga saat ini, proses revitalisasi telah 85 persen rampung. Deretan kios di sisi utara pintu utama pasar telah selesai dipoles dan dapat dihuni kembali oleh pedagang. Sementara, pihak kontraktor masih harus merampungkan pembangunan deretan kios di sisi selatan pintu pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya