SOLOPOS.COM - Seorang pemulung mencari barang rongsokan sebelah timur bekas Pasar Induk Johar Semarang yang terbakar. Foto diambil Minggu (10/5/2015). (Insetyonoto/JIBI/Solopos)

Seorang pemulung mencari barang rongsokan sebelah timur bekas Pasar Induk Johar Semarang yang terbakar. Foto diambil Minggu (10/5/2015). (Insetyonoto/JIBI/Solopos)

Seorang pemulung mencari barang rongsokan sebelah timur bekas Pasar Induk Johar Semarang yang terbakar. Foto diambil Minggu (10/5/2015). (Insetyonoto/JIBI/Solopos)

Pasar Johar terbakar membuat Pemkot Semarang bekerja cepat. Pemkot kini menyiapkan 4.850 titik untuk tempat relokasi 

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

 

Kanalsemarang.com, SEMARANG – Pemerintah Kota Semarang akan menyiapkan sebanyak 4.850 petak di titik yang direncanakan sebagai tempat relokasi sementara untuk menampung para pedagang Pasar Johar.

“Tadi sudah dihitung dengan Dinas Pasar ada sebanyak 4.719 pedagang. Ditambah yang lain-lain, mungkin kami akan bangun sebanyak 4.850 petak,” kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Semarang seperti dikutip Antara, Senin (11/5/2015).

Menurut dia, anggaran untuk pembangunan tempat relokasi sementara yang direncanakan di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang sudah dipersiapkan, dari APBD Kota Semarang maupun APBD provinsi.

Ia mengatakan pembangunan lapak-lapak tempat relokasi sementara bagi pedagang Pasar Johar akan dilakukan secepatnya dan ditargetkan tiga hari sebelum bulan puasa atau Ramadhan sudah dirampungkan.

“Tiga hari sebelum Ramadhan, kami targetkan pedagang [Pasar Johar] sudah bisa menempati petak-petak di penampungan sementara. Sekarang ini (pembangunan tempat relokasi] sedang dibahas,” katanya.

Pemkot Semarang, kata dia, berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk kejaksaan dan kepolisian terkait mekanisme pelaksanaan pekerjaan pembangunan karena memungkinkan dilakukan penunjukan.

Untuk anggaran, Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi menyebutkan Pemkot Semarang akan menyiapkan anggaran maksimal Rp10 miliar dari APBD, sementara sisanya dibantu oleh APBD Provinsi Jawa Tengah.

“Tadi Pak Gub [Gubernur Jateng Ganjar Pranowo] sudah menyampaikan, ‘berapa pun kebutuhannya, asalkan sudah dihitung oleh tim yang memiliki kapabilitas, kami dukung’,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya