SOLOPOS.COM - Sejumlah petugas kepolisian berjaga-jaga di salah satu sudut kawasan Pasar Induk Johar Semarang yang terbakar. Foto daimbil Minggu (10/5/2015). (Insetyonoto/JIBI/Solopos)

Sejumlah petugas kepolisian berjaga-jaga di salah satu sudut kawasan Pasar Induk Johar Semarang yang terbakar. Foto daimbil Minggu (10/5/2015). (Insetyonoto/JIBI/Solopos)

Sejumlah petugas kepolisian berjaga-jaga di salah satu sudut kawasan Pasar Induk Johar Semarang yang terbakar. Foto daimbil Minggu (10/5/2015). (Insetyonoto/JIBI/Solopos)

Pasar Johar terbakar langsung direspons cepat oleh Pemkot Semarang. Walikota Semarang, Hendrar Prihadi menyatakan pemindahan Pasar Johar ke tempat relokasi dilakukan setelah Lebaran 

Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life

 

Kanalsemarang.com, SEMARANG – Walikota Semarang Hendrar Prihadi menyatakan pemindahan pedagang di Pasar Johar ke tempat relokasi di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah setempat setelah Lebaran 2015.

“Tadinya, Pemerintah Kota Semarang menargetkan semua pedagang (Pasar Johar) pindah ke kawasan MAJT paling lambat satu hari sebelum Ramadhan,” katanya, saat meninjau Pasar Johar Semarang seperti dikutip Antara, Kamis (14/5/2015).

Pada kesempatan itu, Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi melakukan dialog dengan para pedagang dan perwakilan kelompok pedagang Pasar Johar untuk membahas rencana pembangunan tempat relokasi pedagang.

Dua anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, yakni Bambang Sadono dan Parlindungan Purba yang juga tengah meninjau Pasar Johar, ikut bergabung dengan Wali kota yang berdialog dengan para pedagang.

Hendi mengatakan para pedagang ternyata menginginkan selama Ramadhan sampai Lebaran tahun ini untuk berjualan di tempat-tempat darurat yang disiapkan, sembari menunggu pembangunan di MAJT rampung.

“Rencananya, pembangunan tempat relokasi di kawasan MAJT dikebut selama 1-1,5 bulan. Namun, pedagang menginginkan agar saat Lebaran masih berjualan di sini [sekitar Pasar Johar],” katanya.

Dari hasil dialog dengan para pedagang, kata dia, Pemkot Semarang akan memberikan tenggat waktu “boyongan” yang relatif longgar bagi pedagang ke kawasan MAJT, yakni satu minggu setelah Lebaran.

Dalam pertemuan dengan para pedagang itu, Hendi juga menawarkan tempat-tempat relokasi yang bisa dipilih, sembari menunggu pembangunan tempat relokasi, seperti Pasar Bulu dan Pasar Ikan Higienis Rejomulyo.

Sementara untuk tempat relokasi yang dibangun secara semi-permanen di kawasan MAJT, ia mengatakan pedagang tidak perlu khawatir kesulitan mendapatkan konsumen setelah pindah ke kawasan MAJT Semarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya