SOLOPOS.COM - Sejumlah petugas kepolisian berjaga-jaga di salah satu sudut kawasan Pasar Induk Johar Semarang yang terbakar. Foto daimbil Minggu (10/5/2015). (Insetyonoto/JIBI/Solopos)

Pasar Johar terbakar meludeskan 8.000 kios.

Solopos.com, SEMARANG — Ikatan Pedagang Pasar Tradisional Indonesia (Ikappi) menilai kerugian kebakaran Pasar Johar Semarang Jawa Tengah diprediksi sekitar Rp3 triliun.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Kebakaran pasar Johar Semarang kian menambah daftar panjang pasar tradisional besar di Indonesia yang terbakar dalam beberapa bulan terakhir.

Wakil Sekjen DPP Ikappi Miftahuddin mengatakan kejadian ini seperti alarm peringatan bagi semua pihak untuk terus meningkatkan kewaspadaan atas potensi terjadi kebakaran. Terutama di pasar pasar besar di seluruh Indonesia.

“Duka mendalam kami sampaikan kepada seluruh pedagang pasar johar yang menjdi korban kebakaran. Kami juga menerima ungkapan duka dari berbagai pedagang pasar yang ada di seluruh Indonesia,” paparnya kepada JIBI/Bisnis, Minggu (10/5/2015).

Musibah kebakaran pasar ini, ujarnya, merupakan musibah besar yang menyita perhatian publik. Sebagai pasar tradisional terbesar di Jawa Tengah sekaligus cagar budaya yang menyimpan banyak sejarah perjalanan bangsa, kebakaran Pasar Johar harus ditangani secara serius.

Menurut data yang dihimpun oleh DPW IKAPPI Jawa Tengah terdapat lebih dari 7.000 pedagang korban kebakaran Pasar Johar. Sementara ini jumlah kerugian yang dihimpun mencapai lebih dari Rp3 triliun.

Namun Miftahuddin mengakui data ini akan dikonfirmasi setelah mendapatkan laporan dari Tim Investigasi yang sudah berangkat ke Semarang. “Yang jelas kami pastikan bahwa kerugian yang timbul tidak kecil tentunya. Maka harus ada langkah cepat dari Pemerintah Kota Semarang agar nasib para pedagang tidak semakin terpuruk,” paparnya.

Pemkot Lalai

Ketua DPP Ikappi Abdullah Mansuri mengatakan terdapat indikasi Pemerintah Kota Semarang cenderung lalai untuk melakukan upaya proteksi pasif maupun aktif dalam mengantisipasi kebakaran. Terkait indikasi kebakaran, ujarnya, tim masih menggali informasi dan data lebih mendalam.

“Hari ini Tim Investigasi dari DPP IKAPPI turun langsung ke pasar Johar. Mungkin dalam beberapa hari kedepan kami baru dapat menyimpulkan penyebab kebakaran,” paparnya.

Kebakaran ini terjadi pada Sabtu (9/5) pukul 20.30 WIB yang diduga sementara berasal korsleting listrik dari salah satu kios pakaian. Namun belum diketahui kepastian penyebab kebakaran yang terjadi di pasar tradisional di Semarang.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi memberikan solusi bagi pedagang untuk sementara menempati pasar ikan Higienis di Jl. Pengapon Semarang. “Mulai besok para pedagang sudah bisa memindahkan barang dagangnya,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya