SOLOPOS.COM - Pasar Jatisrono di Kenteng, Gunungsari, Jatisrono, Wonogiri. (Dok Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI — Pemkab Wonogiri mengusulkan anggaran senilai Rp15 miliar untuk revitalisasi Pasar Jatisrono ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada 2024 mendatang.

Usulan itu disampaikan Wakil Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno, dalam Forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenangwil) Subosukawonosraten di Gedung Sasana Manggala Sukowati (SMS) Sragen, Senin (13/3/2023).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Dalam forum yang dihadiri Gubernur Jateng Ganjar Pranowo itu, masing-masing kabupaten/kota mengusulkan tiga usulan yang sebagian besar merupakan proyek infrastruktur.

Wakil Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno, menyampaikan tiga usulan prioritas pembangunan untuk dibiayai Pemerintah Provinsi Jateng. Pertama revitalisasi Pasar Jatisrono senilai Rp15 miliar.

Kedua, rehabilitasi jalan lingkar kota (JLK) Wonogiri senilai Rp23 miliar, dan terakhir pembangunan ruang poned di Puskesmas Baturetno 1 senilai Rp3,138 miliar.

Pasar Jatisrono yang berlokasi di Desa Kenteng, Gunungsari, Jatisrono, Wonogiri, menempati lahan seluas 5.382 meter persegi (m2). Di pasar itu ada 214 kios, 805 los, dan 1.169 pedagang.

Pasar Jatisrono merupakan satu dari sekitar 26 pasar tradisional di Wonogiri (berdasarkan data wonogirikab.go.id),. Di pasar ini tersedia berbagai jenis kebutuhan sehari-hari. Warganet yang pernah mengunjungi pasar ini memberikan ulasan positif mengenai kelengkapan barang dagangan maupun situasi dan pedagangnya yang ramah.

Namun, mereka mengkritik kondisi terminal angkuta di pasar itu yang dinilai kurang representatif karena kondisi jalannya kurang baik. Selain itu, beberapa pengunjung menyoroti kebersihan atau sanitasi pasar yang membikin tidak nyaman.

Rencana Revitalisasi 2013

“Sanitasi kurang. Klo musim hujan saluran air ddlm pasar bau tdk enak. Bagian belakang pasar pada roboh,” ulas salah satu pengunjung Vebby E di Google Review, tiga bulan lalu.

Berdasarkan catatan Solopos.com, Pasar Jatisrono pernah direncanakan direvitalisasi pada 2013. Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UMKM Wonogiri kala itu berencana membangun Pasar Jatisrono menjadi dua lantai.

Pasar itu akan bersegmentasi pasar tradisional yang sifatnya modern. Detail engineering design (DED) untuk pembangunan pasar sudah dibuat pada 2012. Pemkab juga berencana memberlakukan zonasi pedagang yakni pedagang dagangan basah, kering, dan oprokan.

Pembangunan itu juga diharapkan bisa memfasilitasi PKL di luar pasar, terutama di trotoar dan terminal angkutan agar berjualan di dalam pasar. Namun, rencana itu ditolak oleh pedagang. Mereka tak mau pasar tersebut dibangun jadi dua lantai.

Alasannya, pedagang khawatir jika menempati lantai II pasar biasanya rugi karena sepi pembeli. Hal itu berkaca pada kondisi Pasar Kota Wonogiri yang setelah dibangun menjadi tiga lantai, pedagang di lantai II dan III kala itu banyak yang mengeluhkan sepi pembeli.

Pedagang Pasar Jatisrono mengakui kondisi pasar saat itu memang butuh renovasi, terutama bagian atap yang rusak sehingga air masuk ke dalam pasar saat hujan dan membuat lantai pasar menjadi becek. Pedagang saat itu berharap bagian yang rusak itu saja yang direnovasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya