SOLOPOS.COM - Pedagang daging ayam, Jarot Sujarno, 48, berjalan di lorong los zona daging Pasar Ir. Soekarno, Sukoharjo, yang kosong, Rabu (22/4/2015). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Pasar Ir. Soekarno Sukoharjo meminta ketegasan Pemkab mencabut SIP pedagang yang nekat tak menempati los/kios.

Solopos.com, SUKOHARJO — Pedagang yang telah menempati Pasar Ir. Soekarno, Sukoharjo, menanti ketegasan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) mencabut surat izin penempatan (SIP) pedagang yang nekat tak menempati los/kios.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka meragukan pedagang yang ngeyel itu akan menempati los/kios pada kesempatan terakhir sebagaimana yang telah ditentukan Pemkab, yakni Kamis (23/4/2015).

Pantauan Solopos.com di pasar yang terletak di jantung Kabupaten Jamu, sebutan Kabupaten Sukoharjo, itu Rabu (22/4/2015) siang, puluhan los di lantai I sisi selatan atau zona gerabah masih kosong. Kondisi yang sama terjadi di los zona daging. Empat kios di sisi utara tertutup. Beberapa kios lain di sisi timur menghadap ke luar juga terkunci.

Pedagang daging ayam, Jarot Sujarno, 48, saat ditemui Solopos.com di losnya menginformasikan pedagang daging ayam dan sapi ada 36 orang. Dari jumlah tersebut hanya sembilan pedagang yang menempati los. Selebihnya, kata dia, masih berjualan di luar pasar. Menurut dia, pedagang daging tetap nekat berjualan di luar pasar meski sudah diperingatkan pengelola pasar. Bahkan, mereka tidak mengindahkan surat peringatan dan teguran karena hingga batas yang telah ditentukan tak kunjung menempati los.

“Maunya sih los daging biar cepat ramai pedagang. Kalau seperti ini terus [banyak los tak ditempati] pembeli enggak mau masuk ke pasar. Kami bingung dengan Pemkab. Dulu katanya setelah 60 hari sejak pasar bisa ditempati, 9 Januari [2015] lalu, Pemkab mau mengambil alih. Tapi, nyatanya pedagang yang tak mau menempati los/kios masih diberi toleransi. Terus beberapa waktu lalu Bupati [Wardoyo Wijaya] memberi batas akhir hingga 23 April [2015],” kata  lelaki yang akrab disapa Jarno itu.

Dia meragukan pedagang bersedia menempati los/kios pada kesempatan terakhir, yakni hari ini Kamis (23/4/2015). Jarno menilai pedagang akan mbalela karena sudah hapal dengan sikap Pemkab yang lembek.

“Pedagang banyak yang nyeyel karena mengira penentuan batas akhir penempatan oleh Pemkab itu hanya gertak sambal. Karena pengalaman-pengalaman sebelumnya seperti itu,” imbuh Jarno.

Pedagang daging ayam lainnya, Sumarno, berpendapat serupa. Dia berharap Pemkab bersikap tegas agar pedagang mau menempati los/kios mereka.

Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo, Agus Santosa, saat dimintai konfirmasi Solopos.com menegaskan Pemkab melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) selaku pengelola Pasar Ir. Soekarno memastikan akan mencabut SIP pedagang jika sampai hari ini los/kios belum ditempati. Dia meminta pedagang berizin yang belum menempati segera menempati los/kios mumpung masih ada kesempatan.

“Pada 23 April [2015] adalah kesempatan terakhir. Kalau tidak ditempati, Disperindag akan mencabut SIP. Kan sayang juga kalau diambil alih Pemkab,” terang Agus.

Lurah Pasar Ir. Soekarno, Tri Sukrisno, mengklaim hanya enam pedagang yang belum menempati los dan tinggal lima pedagang yang belum menempati kios. Dia meyakini pedagang yang belum menempati akan menempati los/kios jatah mereka pada kesempatan terakhir.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya