SOLOPOS.COM - Seorang pedagang pasar darurat, Mulyadi menyampaikan tuntutan soal pembebasan retribusi, parkir dan pembangunan pintu tambahan ke lokasi pasar darurat saat acara dialog dengan Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya di Graha Satya Praja, Jumat (17/5/2013). (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)

 Seorang pedagang pasar darurat, Mulyadi menyampaikan tuntutan soal pembebasan retribusi, parkir dan pembangunan pintu tambahan ke lokasi pasar darurat saat acara dialog dengan Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya di Graha Satya Praja, Jumat (17/5/2013). (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)

Seorang pedagang pasar darurat, Mulyadi menyampaikan tuntutan soal pembebasan retribusi, parkir dan pembangunan pintu tambahan ke lokasi pasar darurat saat acara dialog dengan Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya di Graha Satya Praja, Jumat (17/5/2013). (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)

SUKOHARJO – Pedagang Pasar Sukoharjo Kota yang berdagang di pasar darurat akhirnya dibebaskan dari pungutan retribusi dan parkir di lokasi tersebut. Selain itu, akses ke pasar darurat juga akan ditambah yakni pintu bagian belakang sehingga pembeli bisa langsung ke lokasi los yang diminati.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Hal ini diumumkan dalam audiensi antara pedagang pasar darurat dengan Pemkab Sukoharjo di Graha Satya Praja, kompleks kantor Pemkab Sukoharjo, Jumat (17/5/2013). Namun demikian, penyelesaian Pasar Ir Soekarno tetap belum jelas. Pemkab Sukoharjo masih menunggu hasil audit dari BPKP (Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan) yang akan ditanyakan, Senin (20/5/2013) lusa. Pemkab mengakui, persoalan yang muncul belakangan ini akibat terjadi miskomunikasi antara pedagang dengan pemerintah atau dinas.

Acara dialog dimoderatori Sekda Sukoharjo, Agus Santoso dan dihadiri Bupati H Wardoyo Wijaya, Wabup Haryanto, tiga asisten, Kadisperindag AA Bambang Haryanto dan Sekretaris DPRD yang juga mantan Kepala Disperindag Sriyono. “Pembebasan retribusi dan parkir berlaku besok [Sabtu, 18/5/2013],” ujar Bupati. Mantan Ketua DPRD Sukoharjo itu menjelaskan, pembebasan retribusi dan parkir diberlakukan hingga pedagang menempati pasar baru. Menurut Bupati, pembebasan tersebut juga dimaksudkan agar pedagang tidak menanggung kerugian cukup besar. “Kami berani membebaskan retribusi karena ada aturan. HPPKS (Himpunan Pedagang Pasar Kota Sukoharjo) juga sudah mengirimkan surat.”

Pada bagian lain, Bupati mengritik pengurus HPPKS yang disebutnya hanya mampu bersuara tetapi tidak didukung oleh bukti. “Demo kemarin, Ketua HPPKS, Wanto mengatakan Bupati ndhelik. Tudingan itu tidak benar, saya ada acara di Tawangsari. Saya tidak senang jadi pengecut. Semua harus terbuka,” tukasnya.

Sekda Sukoharjo, Agus Santoso menyatakan, dana pembangunan Pasar Ir Soekarno sudah ada. “Jadi, bukan salah pemerintah kenapa bangunan Pasar Ir Soekarno seperti sekarang ini. Pemkab sudah mengalokasikan dana senilai Rp32 miliar. Jika dikerjakan dengan baik dan sesuai jadwal akan selesai. Pasar Bekonang yang dikerjakan belakangan saja selesai, kenapa Pasar Ir Soekarno yang dikerjakan lebih dahulu tidak.”

Tambahan Akses
Beberapa pedagang pasar yang hadir pada acara itu, seperti Mulyadi, Subarwoko dan Sutanto meminta, pedagang lain yang masih berada di luar pasar darurat diminta masuk. “Kami juga meminta akses jalan masuk di bagian belakang pasar darurat dibuka agar pembeli bisa langsung bertemu dengan pedagang,” ujar Mulyadi. Ditambahkan oleh Subarwoko, dirinya terpaksa tidak berjualan karena tak cukup modal. “Jadi harus dicari penyebabnya terlebih dahulu kenapa pedagang tak mau berjualan di pasar darurat. Jangan sampai hanya gara-gara tak mau bertempat di pasar darurat tidak mendapatkan lokasi di pasar baru.”

Kepala Disperindag Sukoharjo, AA Bambang Haryanto mengak tak berani menentukan kapan pembangunan pasar selesai. “Senin, kami baru akan mengambil hasil audit BPKP. Yang jelas, Lebaran tidak bisa selesai sehingga pedagang bisa mempersiapkan sejak sekarang,” ujarnya.

Sebelumnya, puluhan pedagang Pasar Ir Soekarno, Sukoharjo menggelar aksi di halaman Kantor Pemkab Sukoharjo, Senin (13/5/2013) lalu. Mereka menggelar aksi mulai pukul 09.00 WIB dan melakukan pawai jalan kaki dari lokasi pasar darurat hingga Kantor Pemkab Sukoharjo atau berjarak sekitar 2 kilometer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya