SOLOPOS.COM - Pasar Ir. Soekarno (ilustrasi/JIBI/dok)

Solopos.com, SUKOHARJO–PT Ampuh Sejahtera selaku kontraktor pembangunan Pasar Ir. Soekarno, Sukoharjo melaporkan pejabat terkait ke Polres Sukoharjo, Sabtu (18/1/2014).

Pemkab dituding merusak rantai gerbang masuk pasar agar bisa masuk lokasi pasar tanpa izin dari PT Ampuh Sejahtera.
Kejadian tersebut bermula saat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bersama tim dari Pusat Studi Ilmu Teknik (PSIT) Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta akan menggelar pemeriksaan fisik gedung pasar yang saat ini masih menjadi polemik tersebut. Karena pintu terkunci, BPK kemudian meminta kebijakan Pemkab Sukoharjo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Setelah berembug, Pemkab Sukoharjo akhirnya mencongkel rantai pagar dengan linggis sehingga petugas BPK dan PSIT UGM dapat masuk kemudian melakukan pemeriksaan.

Manajer Teknis PT Ampuh Sejahtera, Ajiyono, kepada wartawan di lokasi pasar, Sabtu, mengatakan pengelolaan Pasar Ir. Soekarno masih menjadi tanggung jawab pihaknya. Oleh karena ini, Pemkab Sukoharjo tidak bisa seenaknya masuk ke sana tanpa permisi. Bahkan, pemkab justru merusak rantai pagar masuk secara paksa.

“Kami memang sudah menerima surat pemberitahuan dari Pemkab Sukoharjo yang ditandatangani Sekda, Agus Santosa pada 13 januari 2014. Namun, petugas piket yang ada di kantor sudah memberi keterangan dengan menuliskan pada surat tersebut jika kantor libur pada 15-20 Januari 2014,” ujarnya.

Dijelaskannya, PT Ampuh libur pada rentang waktu tersebut karena sedang berkabung. Menurutnya, keluarga salah satu dewan direksi baru saja meninggal.

“Seharusnya Pemkab menghormati orang lain. Saya tidak tahu kalau BPK akan datang hari ini,” keluhnya.

Ia juga menyesalkan tidak ada pejabat Pemkab Sukoharjo yang bersedia bertanggung jawab atas pengrusakan rantai pintu masuk pasar tersebut.
Ia juga sudah meminta keterangan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang dulu mengadakan perjanjian kontrak dengannya, Udi Bintarto. Tetapi sang PPK juga tidak memerintahkan pengrusakan.

Pengrusakan
“Kami melaporkan pejabat di Pemkab Sukoharjo ke Polres Sukoharjo atas perbuatan tidak menyenangkan dan pengrusakan. Senin (20/1), kami akan langsung mengajukan kasus ini ke Pengadilan Negeri (PN) Sukoharjo agar kasusnya dapat segera ditangani,” tegas Ajiyono kepada Espos di mapolres setempat, Sabtu petang.

Udi Bintarto yang dihadapkan langsung dengan Ajiyono dan Pengendali Teknis Tim Pemeriksaan Belanja Modal Pemerintah Kabupaten Sukoharjo 2012 [BPK], Chairil Anwar Lubis, menyatakan dirinya tidak memerintahkan untuk membuka pagar.

Menanggapi hal tersebut, Chairil Anwar Lubis mengatakan PT Ampuh Sejahtera cukup kooperatif dalam pemeriksaan sebelumnya. Ia menegaskan, BPK tidak berhak membuka paksa gerbang pasar. Masalah dengan PT Ampuh Sejahtera biasanya diurus melalui pemkab.

“Kami serahkan keputusan kepada Pak Bupati. Kalau kami memang tidak bisa memeriksa hari ini, kami minta tolong dibuatkan keterangan kalau kami tidak bisa memeriksa. Tetapi karena jalan buntu, kemungkinan pemkab mengambil langkah ini [masuk paksa],” terangnya.

Kepala DPPKAD Sukoharjo, Widodo, kepada Solopos.com, Sabtu, membeberkan surat sudah dikirim ke kantor PT Ampuh Sejahtera pada Senin (13/1). PT Ampuh Sejahtera tidak memberikan surat jawaban, hanya catatan di bawah surat yang menyatakan mereka libur 15-20 Januari 2014.

“Isi surat memohon bantuan kepada PT Ampuh Sejahtera untuk mempersiapkan lokasi dan personelnya di lapangan pada 15 januari 2014. Tetapi tim teknis UGM baru bisa datang hari ini [Sabtu]. Surat itu dikirim sebelum PT Ampuh Sejahtera libur sehingga seharusnya mereka sudah stand by di lokasi,” papar dia.

Sementara itu, Sekda Sukoharjo, Agus Santosa, enggan mengomentari insiden tersebut saat ditemui wartawan di lokasi Pasar Ir. Soekarno, Sabtu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya