SOLOPOS.COM - Suasana Pasar Ikan Balekambang, beberapa waktu lalu. (Solopos/Farida Trisnaningtyas)

Solopos.com, SOLO — Masyarakat Solo dan sekitarnya kini tak perlu jauh-jauh jika ingin memasak menu berbahan dasar ikan laut. Pasar Ikan Balekambang yang sempat mati suri kini kembali bergeliat.

Sejak Februari 2021 lalu, pasar yang hanya buka pada malam hari ini menjadi jujugan para pedagang ikan untuk kulakan serta menjadi destinasi wisata belanja baru.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pengelola Pasar Ikan Balekambang Solo, Joenet Novianto, mengatakan beragam jenis ikan air laut maupun tawar ada di pasar ini. Mulai dari gurita, udang, cumi, kepiting, bakau, baby hiu, emas belanak, pari, patin, gurame, nila, pari, bandeng, tongkol, dan sebagainya.

“Konsumennya terbagi menjadi dua, yakni pedagang ikan untuk kulakan dan konsumen/pembeli biasa. Konsumen umum paling belinya sekilo [kilogram] dua kilo, atau kurang dari itu. Tentu harganya berbeda antara bakul dengan pembeli biasa,” ujar dia, kepada Solopos.com, beberapa waktu lalu.

Joenet mengaku tak menyangka Pasar Ikan Balekambang Solo yang baru ini ramai didatangi pembeli. Hal ini mengingat pasar yang dulu, respon masyarakat Solo dan sekitarnya tidak terlalu bagus. Kini pasar ini sukses menjadi daya tarik bagi masyarakat Solo dan luar Solo.

Baca juga: The Power of Netizen, Sumbangan untuk Yadi Driver Ojol Via @visitsurakarta Capai Rp106 Juta

Wisata Belanja

Menurutnya, banyak faktor yang mendukung pasar ikan ini menjadi magnet wisata belanja baru di Solo. Alasannya adalah mulai dari, jenis ikan air laut dan tawar yang cukup beragam, harga yang terjangkau, hingga kualitas ikan yang segar. Setidaknya sebanyak 30 ton ikan segar dijual di pasar ini setiap harinya.

Harga ikan yang lebih murah dari pasaran ini lantaran pengelola berani mendatangkan pedagang ikan kakap langsung dari asalnya, seperti dari kawasan pantai utara (Pantura) Jepara, Rembang, Demak, Rembang, Kendal, Gresik, Lamongan, hingga Banyuwangi dan Pacitan.

Baca juga: Youtuber Kondang, Penghasilan Siboen Si Montir Banyumas Capai Rp150 Juta

Setidaknya ada 25 pedagang yang berjualan di Pasar Ikan Balekambang Solo. Setiap hari mereka datang menggunakan pikap yang bermuatan ikan segar.

“Konsumen yang niatnya membeli ikan sedikit jadi kalap karena melihat jenisnya yang banyak dan harganya terjangkau. Meski ikan yang paling laris masih jenis air tawar, yakni patin dan nila,” imbuh dia.

Joenet menilai boleh dibilang keberadaan pasar ikan turut mendongkrak konsumsi ikan di Solo. Terlebih harga ikan kerap diasumsikan mahal sehingga membuat masyarakat enggan membelinya.

Baca juga: Taman Balekambang Solo Buka Kembali Dengan Wajah Baru, Seperti Apa Sih?

Harga

Dari pantaun Solopos.com, harga dan jenis ikan di pasar yang satu ini sangat bervariasi. Misalnya, untuk udang mulai dari Rp60.000-Rp100.000 per kg. Sedangkan harga mulai dari Rp60.000 - Rp75.000/kg. Harga ikan patin mulai dari Rp18.000 - Rp20.000, kakap merah Rp60.000 per kg, dan kakap putih Rp55.000 per kg.

Selain itu, ikan bandeng harganya mulai dari Rp28.000-Rp35.000 per kg , gurame Rp28.000/kg, baby hiu Rp25.000/kg, dan ikan tongkol Rp28.000 per kg. Sementara harga kerang Rp28.000 per kg, kerang hijau Rp15.000 per kg, dan harga kepiting mulai dari Rp90.000-Rp110.000 per kg.

Salah satu pedagang ikan asal Jepara, Ahmad Nur Aji, mengaku meraup untung yang lumayan dengan berjualan ikan sampai ke Solo. Meski dikenal murah, harga ikan jualannya sudah diperhitungkan.

Baca juga: Tunarungu di Giritontro Wonogiri Berhasil Bikin Alat Canggih Pendeteksi Sumber Air

Aji mendatangkan ikan sebanyak dua ton setiap harinya dari Jepara ke pasar di dekat Taman Balekambang Solo itu. Ikan sebanyak itu nyaris habis setiap harinya. Jika pun tersisa, jumlah ikan tinggal sedikit.

“Sudah saya hitung termasuk ongkos transportasinya ke sini. Sini boleh dibilang pasar grosir, jadi ya harus murah lah. Semuanya laku [ikan]. Antusiasme konsumen terhadap pasar ikan ini sangat tinggi. Baru tiga bulan pasar ini, transaksinya sudah seperti pasar yang sudah berdiri tahunan,” tutur dia.

Hal serupa diungkapkan pedagang lain, Riki Setiawan. Menurutnya, harga ikan yang dibawanya nilai konsumen lebih murah.

“Ya, banyak yang nyari gurame, nila, udang, dan cumi-cumi,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya