SOLOPOS.COM - Suasana di salah satu sudut pasar sapi di Pasar Wedi, Klaten saat hari pasaran Pahing pada Minggu (28/4/2013) . Karena pasar akan di renovasi, para pedagang Pahing selanjutnya bakal pindah ke pasar darurat. (Asiska Riviyastuti/JIBI/SOLOPOS)


Suasana di salah satu sudut pasar sapi di Pasar Wedi, Klaten saat hari pasaran Pahing pada Minggu (28/4/2013) . Karena pasar akan di renovasi, para pedagang Pahing selanjutnya bakal pindah ke pasar darurat. (Asiska Riviyastuti/JIBI/SOLOPOS)

Sapi merupakan salah satu hewan peliharaan favorit masyarakat, khususnya di pedesaan. Banyak masyarakat yang gemar memelihara sapi karena hewan mamalia yang satu ini memiliki banyak manfaat. Bagian yang bisa dimanfaatkan antara lain daging, kulit, tenaga bahkan kotorannya.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Salah satu pasar yang terdapat pedagang hewan mamalia ini adalah di Pasar Wedi. Namun tidak setiap hari, pedagang hewan selalu berjualan di pasar tersebut. Pedagang sapi hanya berjualan setiap hari pasaran Pahing.  Bisa dipastikan saat Pahing, pasar itu pun ramai dikunjungi.

Namun sapi yang dijual di pasar yang akan direnovasi pada Mei mendatang ini masih kecil. Hal ini karena sapi yang dijual bukan untuk disembelih tapi untuk dipelihara.

“Biasanya kalau membeli sapi di sini [Pasar Wedi] dijadikan hewan ternak. Ada juga yang membeli untuk dijadikan sate atau makanan lainnya tapi sangat jarang,” kata salah satu pedagang sapi, Suhardi, 54, saat ditemui Solopos.com di lokasi berjualan, Minggu (28/4/2013).

Oleh karena itu, harga sapi yang ditawarkan pun tidak mahal, yakni kisaran Rp7 juta sampai Rp7,5 juta. Minggu itu merupakan hari terakhir, Suhardi dan rekannya sesama penjual sapi menjajakan dagangan mereka di Pasar Wedi. Hal ini karena pada hari pasaran Pahing selanjutnya, dipastikan pedagang hewan akan menempati pasar darurat yang terletak di dekat Kantor Pos Wedi, bersama 450-an pedagang Pasar Wedi lainnya.

Walau Minggu merupakan hari terakhir berjualan di Pasar Wedi, tapi animo masyarakat untuk datang ke pasar sapi yang ada setiap lima hari sekali ini tetap besar. Sejak pagi, masyarakat yang ingin membeli atau sekedar melihat-lihat, banyak yang datang ke pasar tersebut.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pasar Wilayah I sekaligus Koordinator UPTD Pasar Kabupaten Kletan, Didik Sudiarto, pihaknya sudah menyediakan lahan seluas 10 meter x 18 meter untuk pedagang sapi di pasar darurat. Didik menuturkan pihaknya juga akan membuatkan tempat yang digunakan untuk mengikat sapi di pasar darurat.

“Kami dulu berencana menempatkan pedagang hewan terpisah dari pedagang Pasar Wedi lainnya tapi mereka menolak. Oleh karena itu, mereka juga mendapat lahan di pasar darurat,” terang Didik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya