SOLOPOS.COM - Pintu utama Pasar Gemolong yang berada di sisi utara ditutup, Rabu (22/7/2020). (Solopos.com/Moh Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN — Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sragen memastikan Pasar Gemolong yang ditutup sementara pada Rabu (22/7/2020) hingga Senin (27/7/2020) akan dijaga 24 jam.

Oleh sebab itu, pedagang Pasar Gemolong tidak perlu merasa khawatir barang dagangan mereka hilang karena dicuri.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Lurah Pasar Gemolong, Harjono, mengatakan selama pasar ditutup, selalu disiagakan petugas untuk menjaga pasar selama 24 jam.

Pertokoan Dekat Pasar Tetap Buka, Pedagang Pasar Gemolong Sragen Cemburu

Menurutnya, petugas yang menjaga pasar itu berasal dari tim gabungan yang terdiri atas petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), petugas Disperindag, kasi trantib kecamatan, satgas penanggulangan Covid-19 Kelurahan Gemolong, Polsek Gemolong dan Koramil 15/Gemolong.

Selain untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan seperti kasus pencurian terhadap dagangan, penjagaan pasar selama 24 jam itu juga untuk memastikan tidak ada pedagang yang masuk area pasar.

Update Covid-19 Sragen: 5 Nakes Sembuh, 2 Warga Meninggal

Selama pasar ditutup, petugas dengan pakaian alat pelindung diri (APD) berusaha mensterilkan pasar dari virus dengan cara menyemprotkan cairan disinfektan setiap hari.

“Kalau untuk sekadar ambil barang, kami membolehkan dengan catatan dia benar-benar bisa membersihkan diri dahulu sebelum masuk pasar. Kalau mereka datang dengan maksud ingin berjualan, kami arahkan mereka kembali,” ujar Harjono saat ditemui Solopos.com di lokasi, Rabu.

Untuk memastikan pasar tradisional itu steril dari virus, Disperindag Sragen menyediakan 30 tangki disinfektan masing-masing berkapasitas 20 liter.

Pedagang Patuh pada Aturan

Pasar Gemolong I dan II yang berada di sisi selatan jalan dan utara jalan disemprot cairan disinfektan hingga area parkir.

Ketua III Paguyuban Pedagang Pasar Gemolong, Sarjono, menambahkan para pedagang sudah patuh pada aturan sehingga mereka tidak berjualan di hari pertama pasar ditutup.

“Pedagang bisanya menurut apa kebijakan dari pemerintah. Kalau pasar ditutup, ya mereka tidak datang untuk berjualan,” ujarnya.

Pasar Gemolong Sragen Tutup, Pedagang Layani COD hingga Gosend

Diberitakan, sejumlah pedagang di Pasar Gemolong Sragen tetap melayani pembelian barang secara cash on delivery (COD) hingga memanfaatkan aplikasi Gosend. Mereka berjualan di rumah masing-masing selama pasar ditutup menyusul dua pedagang positif Covid-19.

Berdasar pantauan Solopos.com di lapangan, Rabu, tiga pintu masuk pasar yang berada di sisi utara, timur dan selatan sudah ditutup dengan teralis besi. Puluhan kios yang berada di bagian tepi pasar juga sudah ditutup rapat.

Sebagian pedagang memasang selebaran bertuliskan toko tersebut pindah ke tempat lain serta mencantumkan nomor telepon yang bisa dihubungi.

Razia Masker di Sragen Digelar Mulai Kamis, Melanggar Disanksi Bersihkan Rumah Ibadah

Ada juga pedagang pasar yang memindah toko ke rumah. Mereka juga melayani pembelian barang melalui COD atau lewat aplikasi Gosend.

“Walau pasar ditutup, para pedagang tetap berusaha menjual dagangan mereka. Mereka tidak mau kehilangan pelanggan. Makanya, mereka memasang pengumuman di kios mereka yang telah ditutup supaya pelanggan mereka tidak kebingungan mencari,” terang Kasubag Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan, Disperindag Sragen, Aan Suyitno, Rabu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya