SOLOPOS.COM - Pasar Gede Solo (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Koran Solo)

Pemkot Solo menyiapkan anggaran untuk merenovasi Pasar Gede.

Solopos.com, SOLO — Atap di bangunan pasar Gede Solo diketahui banyak yang rusak dan rapuh. Tahun ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menyiapkan anggaran senilai Rp1 miliar untuk merenovasi Pasar Gede.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo, Subagiyo, menjelaskan proyek renovasi akan menyasar bangunan atap dan talang air. Dengan demikian, renovasi pasar kemungkinan besar tanpa memindahkan pedagang ke pasar darurat.

Ekspedisi Mudik 2024

“Anggaran senilai Rp1 miliar itu sumbernya APBD tahun ini. Itu murni untuk perbaikan karena kemungkinan tidak butuh pasar darurat,” kata Subagiyo, kepada , Selasa (30/1/2018).

Subagiyo menjelaskan pedagang sering sambat bocor karena kerusakan pada bagian atap dan talang air. Dia mengatakan renovasi akan dilakukan bertahap dari satu bagian pasar ke bagian yang lain. Bagian yang diperbaiki akan diberi penutup sementara.

“Pasar Gede ini termasuk prioritas kami tahun ini, selain Pasar Klewer timur,” ujar dia.

Berdasarkan pantauan , atap pasar yang rusak parah adalah atap lantai dua sisi utara. Selain berlubang, beberapa bagian atap juga nyaris melorot. Berdasarkan informasi dari pedagang, dampak atap dan talang air yang bocor dirasakan hampir semua pedagang, termasuk pedagang di los daging.

Koordinator Komunitas Paguyuban Pasar Gede (Komppag), Wiharto, mengatakan meskipun anggaran renovasi pasar sudah masuk pada APBD 2018, namun sampai saat ini pedagang belum mendapatkan sosialisasi terutama terkait dampak proyek bagi pedagang.

“Pedagang nanti mau seperti apa, apakah tetap di lokasi dengan penutup sementara, atau proyek dikerjakan malam hari agar pedagang tetap nyaman berjualan, atau seperti apa kami belum tahu,” kata Wiharto.

Namun demikian, dia berharap proyek tersebut segera terealisasi mengingat kondisi bangunan khususnya talang air yang sudah rusak parah. Terkait kerusakan atap, menurut Wiharto saat ini masih bisa ditoleransi artinya belum terlalu mengganggu aktivitas pedagang.

Tapi untuk talang air, apalagi ini musim hujan, kondisinya dinilai sudah sangat memprihatinkan. “Talang air itu mampet, jadi yang terjadi kemudian adalah bocor, rembes ke dalam pasar, pasar kemudian jadi becek,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya