SOLOPOS.COM - KOPERASI PEDAGANG -- Suasana Pasar gede Solo beberapa waktu lalu. Para pedagang di pasar ini tengah merintis kembali koperasi yang sebenarnya sudah berdiri namun tidak aktif. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

KOPERASI PEDAGANG -- Suasana Pasar Gede Solo beberapa waktu lalu. Para pedagang di pasar ini tengah merintis kembali koperasi yang sebenarnya sudah berdiri namun tidak aktif. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SOLO – Koperasi pedagang Pasar Gede yang sudah beberapa waktu mati suri bakal dihidupkan lagi. Sudah ada 80 orang pedagang tergabung menjadi anggota.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan data Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Solo, pedagang Pasar Gede pernah memiliki koperasi. Namun, beberapa tahun silam koperasi dibatalkan badan hukumnya lantaran tidak aktif. Menurut Kepala Dinkop & UMKM Solo, Nur Haryani, koperasi yang akan dihidupkan ini tidak perlu mengurus proses badan hukum dari awal. “Mereka bisa memakai badan hukum koperasi lama. Caranya, pengurus dan anggota koperasi lama berkumpul mengadakan rapat anggota untuk menunjuk pengurus baru. Tidak perlu proses badan hukum dari awal,” jelas Nur.

Nur menyambut baik rencana pedagang Pasar Gede tersebut. Selama ini, dia mengakui, baru sedikit pedagang di pasar tradisional yang dengan sengaja mau membentuk koperasi. Di antaranya telah dibentuk di Pasar Klewer, Pasar Cinderamata, dan Pasar Nusukan. Padahal, keberadaan koperasi sangat dibutuhkan pedagang, karena pedagang selalu bersinggungan dengan uang, modal, dan manajemen keuangan.

Semantara itu, Ketua Koperasi Pasar Gede, Djumadi, menjelaskan koperasi yang beranggotakan 80 orang pedagang pasar ini muncul didasarkan kebutuhan pedagang. Harapannya, koperasi ini bisa menjadi tempat pengelolaan uang pedagang secara lebih bermanfaat, sekaligus membantu pedagang yang suatu saat membutuhkan suntikan modal. “Pedagang yang berlebihan dana, bisa menyimpang uangnya di koperasi. Yang butuh modal bisa pinjam,” terangnya.

Lebih lanjut, Djumadi memastikan Koperasi Pasar Gede akan memberikan keringanan pada anggota, berupa pinjaman dengan bunga ringan. Sebagai perbandingan, jika rata-rata bank memberi bunga kredit 1%-1,25% per bulan, koperasinya bisa memberikan bunga 0,9% per bulan. Nilai bunga yang sangat kompetitif itu diyakini akan semakin mendukung kegiatan usaha pedagang khususnya pedagang Pasar Gede sisi barat. Memang, saat ini, baru pedagang di sisi barat saja yang ikut dalam keanggotaan koperasi. Djumadi berharap pedagang di sisi timur bisa ikut bergabung.

Dia menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan mendatangi Dinkop & UMKM Solo untuk melegalkan keberadaan Koperasi Pasar Gede. Menurutnya, dia dan anggota koperasi lain siap memenuhi persyaratan untuk menjadi legal. Bahkan, Djumadi pun berjanji ke depan akan sangat memperhatikan masalah kesehatan koperasi. Saat ini pun, pihaknya rutin berkonsultasi dengan ahli yang memahami tentang seluk beluk koperasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya